5. Sebagai Antibakteri
 Salah satu studi awal yang berhubungan dengan investigasi minyak atsiri bawang putih menunjukkan efek antimikroba dari minyak yang diuji. Sejak studi pertama aktivitas antimikroba minyak atsiri bawang putih ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, para ilmuwan telah fokus pada penyelidikan berbagai ekstrak bawang putih yang memiliki efek antimikroba.
 6. Sebagai Antivirus
 Aktivitas antivirus minyak atsiri bawang putih menunjukkan aktivitas yang berbeda, di mana ajoene, bersama-sama allicin yang memiliki efek antivirus paling menonjol dalam penyelidikan yang dilakukan terhadap virus herpes simpleks tipe 1, virus herpes simpleks tipe 2, virus parainfluenza tipe 3, virus vaccinia, virus vesicular. stomatitis virus, dan rhinovirus manusia tipe 2. Selain itu, tiosulfinat (metil alil) juga menunjukkan efek antivirus yang signifikan. Penelitian oleh Romeilah melaporkan aktivitas antivirus yang tinggi dari minyak atsiri bawang putih terhadap virus herpes simpleks.
 7. Mencegah Penyakit Kanker
 Mengkonsumsi bawang putih secara rutin dapat mengurangi resiko terjadinya kanker. Komponen utama yang ada dalam minyak atsiri bawang putih, DAS, DADS dan DATS dilaporkan dapat menghambat  tumorigenesis dalam model karsinogenesis eksperimental untuk berbagai jenis kanker. Minyak atsiri dari bawang putih bekerja dengan menghambat proliferasi dan menginduksi diferensiasi garis sel leukemia promyelocytic manusia. Pada penelitian Takashi melaporkan bahwa DATS memiliki efek antikanker yang signifikan terhadap garis sel kanker usus besar manusia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H