Bantul (MTsN 4 Bantul) - Menyikapi kurikulum merdeka yang akhir-akhir ini diterapkan di berbagai sekolah/madrasah, MTsN 4 Bantul senantiasa proaktif mencari informasi dan menerapkan inovasi. MTsN 4 Bantul tak lupa untuk mengikuti berbagai workshop dan diklat terkait guna memantapkan arah langkah Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dari semester ke semester berikutnya.
Hari Jumat (31/5) pada saat pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan Asesmen Akhir  Tahun (ASAT), Sugeng Muhari yang ditetapkan sebagai Kepala MTsN 4 Bantul tetap aktif menghadiri Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kebijakan Baru IKM. Mengajak serta 2 guru yang terlibat pada pembentukan kurikulum, yakni Sriyono yang menjadi Waka Kurikulum dan R.Baskoro Dwi Martono selaku Guru Fikih merangkap staff Waka Kesiswaan, workshop ini digelar di Aula Gedung Erlangga, Rejowinangun, Kotagede.
Kegiatan di atas merupakan kerjasama Erlangga dan Kelompok Kerjasama MTs (KKMTs) yang terdiri dari 38 madrasah. Kegiatan ini adalah workshop pertama kali, dibawakan oleh Hasan dari Erlangga yang mensosialisasikan produk madrasah berupa buku teks, metode, pembuatan, media, serta karya ilmiah. Disambung oleh Anita Isdarmini yang memaparkan lengkap mengenai MYRES, KSM, dan pembelajaran berdiferensiasi.
"Kurikulum madrasah merupakan rencana yang dilakukan madrasah dalam satu tahun. Jadi awalnya ditentukan pemerintah, kita memakai Kurikulum Merdeka kemudian diturunkan menjadi Capaian Pembelajaran. Tugas kita di madrasah adalah merencanakan kurikulum madrasah itu, maka saya mengajak waka Kurikulum dan staff divisi Kesiswaan untuk membantu pembentukan kurikulum MTsN 4 Bantul," ujar Sugeng merangkum isi materi workshop tersebut. (Liz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H