Mohon tunggu...
Lisa Lazwardi
Lisa Lazwardi Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAN 1 Kecamatan Akabiluru

Lahir di kota Payakumbuh, sebuah harapan menjadi guru yang dirindukan dalam mengantarkan siswa mencapai cita-cita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan Transformasional dalam Mewujudkan Sekolah Penggerak

30 Juni 2021   14:00 Diperbarui: 30 Juni 2021   14:14 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Kegiatan perancangan pembelajaran dimulai dari analisis Capaian Pembelajaran (CP). Capaian merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta karakter siswa yang diharapkan setelah mengikuti satu unit pembelajaran. Dari capaian pembelajaran diturunkan menjadi tujuan pembelajaran. Rangkaian tujuan pembelajaran dalam satu fase disebut alur tujuan pembelajaran. Pada Program sekolah penggerak tidak ada lagi RPP, guru harus merubah lagi rancangan yang sudah ada di RPP ke dalam modul ajar,sesuai dengan capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.

       Perubahan perangkat pembelajaran dari Kompetensi Inti, Kompensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi pada kurikulum 2013 ke Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran,  Alur Tujuan Pembelajaran dan modul ajar menjadi hal baru bagi guru-guru. Guru-guru harus merubah lagi program tahunan dan program semester pada tahun ajaran sebelumnya menjadi alur tujuan pembelajaran dalam satu fase. Hal ini banyak menimbulkan keraguan bagi guru untuk menyusun rancangan pembelajaran mereka dalam satu tahun. Agar kondisi sekolah tetap kondusif dalam menyambut Tahun Pelajaran baru, kepemimpinan trasformasional kepala sekolah sangat membantu. Kepala sekolah harus mampu menganalisis kesulitan guru dan mencarikan solusi dengan memberikan pendampingan dan melakukan IHT dan berbagai kegiatan lain yang memudahkan guru untuk memahami tugasnya.

      Gaya kepemimpinan transformasional menjadi salah satu rujukan kepemimpinan yang cocok bagi kepala sekolah dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada sekolah penggerak. Seorang kepala sekolah merupakan orang yang memiliki wewenang untuk membuat kebijakan dan keputusan demi kemajuan  lembaga yang dipimpinnya dengan tetap memperhatikan seluruh sumber daya yang ada. Dalam kepemimpinan transformasional seorang pemimpin harus dapat menginspirasi mitra kerja yang berada dalam lembaga yang dipimpinnya, dengan mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Pemimpin transformasional hendaknya memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memberi pengaruh pada mitranya (Pestalozi et al., 2019).

      Pembelajaran dengan paradigma baru pada Program Sekolah Penggerak menganggap bahwa setiap anak mempunyai perbedaan kompetensi dan minat. Sehingga rancangan pembelajaran tidak hanya satu model untuk semua siswa, tetapi menyesuaikan dengan kompetensi, kesiapan dalam memahami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru dibiasakan untuk merefleksi diri yang akan menjadi dasar membuat perencanaan baru sesuai dengan kondisi siswa.  Untuk mengetahui tahap perkembangan anak dilakukan analisis awal dengan tes diagnostik yang akan menggali kemampuan akademik dan non akademik anak sebelum mengikuti proses pembelajaran. Untuk bisa membudayakan paradigma baru dalam pembelajaran ini dibutuhkan kepemimpinan transformasional dari kepala sekolah.

      Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang melibatkan pengikutnya menginspirasi untuk berkomitmen pada visi bersama yang memberikan makna pada profesi mereka, sementara juga berfungsi sebagai panutan yang membantu pengikutnya dalam mengembangkan potensi mereka sendiri dan melihat masalah dari perspektif baru (Colquit, L dan Wessom, 2011). Ini senada dengan yang dikemukakan (Mcshane, M., dan Glinow, 2010), bahwa kepemimpinan transformasional merupakan persfektif kepemimpinan yang menjelaskan bagaimana para pemimpin mengubah tim atau organisasi dengan menciptakan, mengomunikasikan, dan memodelkan visi untuk organisasi atau unit kerja  dan mengispirasi mitra kerja dalam memperjuangkan visi tersebut. 

Visi Pendidikan Indonesia adalah terwujudnya  Indonesia yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bergotong royong dan bekebhinekaan global. Untuk mewujudkan visi ini maka proses pembelajaran mengalami transformasi menjadi pembelajaran yang berpusat kepana siswa, memperhatikan perbedaan setiap anak, memberi kesempatan yang luas kepada anak untuk berkolaborasi, berkomunikasi dan menghasilkan karya. Pada struktur kurikulum sekolah Penggerak 25% sampai 33% dari jumlah jam tatap muka pertahun merupakan kegiatan proyek. Setiap anak akan menghasilkan project dari setiap mata pelajaran yang sudah dipelajarinya.

      Agar sekolah dapat berjalan sesaui dengan acuan 8 standar nasional Pendidikan, Kepala sekolah harus mampu melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian, agar usaha mempengaruhi pikiran, perasaan dan sikap semua pendidik dan tenaga kependidikan selalu terarah pada visi dan misi sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam kepemimpinan transformasional seorang pemimpin memiliki fungsi sebagai catalyst of change and a controller of change. Pemimpin merupakan katalisator dan pengawas terjadinya perubahan. Selain itu, pemimpin  juga sebagai agent of change (Rini, 2007)

Kepemimpinan transformasional merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang memberi  pengaruh baik serta signifikan terhadap kesiapan bagi karyawan lainnya  pada saat melaksanakan kurikulum baru pada Program Sekolah Penggerak. Ini terlihat dari ciri kepemimpinan transformasional dimana keteladanan seorang pemimpin memberi pengaruh yang besar. Motivasi- motivasi dari pemimpin juga dapat meyakinkan para anggota untuk tetap  semangat dalam memajukan organisasi. (Sarwadhamana & Dwinta, 2020). Kepemimpinan transformasional yang erat dengan karismatik dan visi, merupakan model yang paling tepat, karena secara definisi berfokus pada perubahan dan transformasi (Antonopoulou et al., 2021)

       Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak bisa hanya bertumpu pada satu hal saja, namun haruslah mencakup semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan seperti yang terdapat dalam Sistem Pendidikan suatu bangsa. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, diantara yang paling besar pengaruhnya adalah faktor manajemen pendidikan, terutama Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). (Demina 2020). Kerjasama dengan masyarakat akan membantu terbentuknya manajemen berbasis sekolah yang juga berbasis masyarakat.

      Salah satu ciri kepimpinan transformasional seorang kepala sekolah adalah selalu menjalin komunikasi dengan semua kalangan. Agar sekolah mampu membuat kurikulum operasional yang bisa menggerakkan sekolah lain dan masyarakat di sekitarnya, maka kepala sekolah harus menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar dan pemangku jabatan di lingkungan sekolah. Kerjasama dengan masyarakat dan stake holder terkait akan memberikan wawasan kepada sekolah untuk menentukan program muatan lokal yang akan diberikan kepada siswa. Keterampilan siswa dalam mengembangkan seni budaya daerah dan keterampilan yang berhubungan dengan kearifan lokal akan membantu pengembangan potensi daerah dan juga memberi manfaat besar untuk peserta didik ketika terjun ke dunia kerja setelah menamatkan Pendidikan di sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah dan masyarakat merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam melaksanakan proses Pendidikan di sekolah penggerak agar sekolah bisa memberi manfaat untuk masyarakat sekitar.

SMAN 1 Akabiluru, 30 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun