Pancasila, sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia, terus diuji dalam menghadapi tantangan era modernitas. Arus globalisasi yang membawa nilai-nilai baru dan pengaruh budaya asing, serta perkembangan teknologi yang pesat, menghadirkan dilema bagi bangsa Indonesia dalam menjaga identitas nasionalnya.
Tantangan Modernitas terhadap Pancasila
Â
1. Ideologi Alternatif dan Radikalisme
Â
Era globalisasi membuka akses mudah terhadap informasi dari berbagai penjuru dunia, termasuk ideologi-ideologi alternatif yang dapat menggerogoti nilai-nilai Pancasila. Radikalisme, ekstremisme, dan konsumerisme merupakan contoh ideologi alternatif yang dapat mengancam ketahanan ideologi Pancasila . Â Kurangnya pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, menjadi faktor utama dalam menghadapi tantangan ini.Â
2. Eksklusivisme Sosial dan Politisasi Identitas
Â
Arus globalisasi juga mendorong kecenderungan politisasi identitas yang mengarah pada eksklusivisme sosial, polarisasi, dan fragmentasi sosial berbasis SARA . Â Hal ini dapat memicu konflik horizontal dan melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.Â
Ancaman terhadap Budaya Lokal
Â
Globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang dapat menggeser budaya lokal, mengancam keberlangsungan identitas bangsa . Â Pancasila, dengan nilai-nilai luhurnya, dapat menjadi filter dalam menyerap nilai-nilai baru dan melestarikan budaya daerah Indonesia.Â
Era Digital dan Tantangan Virtual
Â
Perkembangan teknologi digital membuka peluang baru dalam penyebaran informasi dan komunikasi, namun juga menghadirkan tantangan baru bagi Pancasila. Penyebaran informasi yang tidak terfilter, hoaks, dan ujaran kebencian di dunia maya dapat merusak nilai-nilai Pancasila dan mengancam persatuan bangsa.Â
Menjaga Identitas Bangsa: Peran Pancasila dalam Era Modernitas
Â
1. Penguatan Pendidikan Pancasila
Â
Pendidikan merupakan kunci utama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Peningkatan kualitas pendidikan Pancasila, baik di sekolah maupun di masyarakat, sangat penting untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang nilai-nilai luhurnya.Â
Pembinaan Karakter Bangsa
Â
Pembentukan karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila menjadi penting dalam menghadapi arus globalisasi. Pembinaan karakter dapat dilakukan melalui berbagai program, seperti pendidikan moral, kegiatan sosial, dan penguatan nilai-nilai agama.
Â
3. Pengembangan Budaya Digital yang Sehat
Â
Pengembangan budaya digital yang sehat dan bertanggung jawab menjadi penting dalam menghadapi tantangan di era digital. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk membangun literasi digital dan mempromosikan konten positif di dunia maya.
Â
4. Penguatan Peran Lembaga Kemasyarakatan
Â
Lembaga kemasyarakatan, seperti organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, dan media massa, memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan memperkuat identitas bangsa. Â Peningkatan kapasitas dan sinergi antara lembaga kemasyarakatan dan pemerintah diperlukan untuk menghadapi tantangan modernitas.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI