Mohon tunggu...
Lisdiana Sari
Lisdiana Sari Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer

Terus Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kusta Bukan Nista, Empati Jangan Stigmatisasi

23 Oktober 2022   16:24 Diperbarui: 25 Oktober 2022   02:05 1897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuliati, penyintas kusta dan Ketua PerMaTa Sulsel. (Foto: permatasulsel.com)

Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa sendiri mencatat, ada 130 Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK). Jumlah ini terdata sejak 2018 hingga Agustus 2022 dan tersebar di 22 kecamatan. Terbanyak, misalnya ada di Kecamatan Tombariri, Tondano Barat, Kombi, Pineleng, Langowan Timur, Tombariri Timur, dan Tombulu.

Kegiatan Masyarakat Ramah Disabilitas dan Kusta oleh Permata Sulsel. (Foto: permatasulsel.com)
Kegiatan Masyarakat Ramah Disabilitas dan Kusta oleh Permata Sulsel. (Foto: permatasulsel.com)

Kementerian Kesehatan menargetkan eliminasi kusta di seluruh provinsi tercapai pada 2024. Eliminasi kusta dan eradikasi frambusia per wilayah menjadi bagian dari komitmen Indonesia mencapai eliminasi kusta tingkat kabupaten/kota pada 2024.

Patut diketahui, sepanjang 2021, ada sembilan wilayah terdiri dari delapan kabupaten/kota yang berhasil melakukan eradikasi frambusia dan satu provinsi berhasil melakukan eliminasi kusta.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyerahkan langsung sertifikat kepada 8 kabupaten/kota yang berhasil eradikasi frambusia yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Jakarta Barat, Kota Bengkulu, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kota Blitar dan Kota Madiun. Sedangkan penghargaan eliminasi kusta diserahkan Plt. Dirjen P2P Maxi Rein Rondonuwu kepada Sulawesi Selatan.

Meski semakin bertambah wilayah demi wilayah yang mencapai eradikasi frambusia dan eliminasi kusta, tapi bersikap waspada harus tetap dijaga.

Karena seperti diungkapkan Kementerian Kesehatan bahwa ternyata prevalensi kasus baru kusta pada anak cenderung masih tinggi. Per 13 Januari 2021 lalu misalnya, kasus baru kusta pada anak mencapai 9,14%. Angka ini belum mencapai target pemerintah yaitu dibawah 5%.

Mengapa kasus kusta pada anak harus jadi perhatian? Karena mereka akan berinteraksi di sekolah dan lingkungan sosial lainnya.

Anak penderita kusta yang telah sembuh tetap semangat bersekolah. (Foto: Youtube NLR Indonesia)
Anak penderita kusta yang telah sembuh tetap semangat bersekolah. (Foto: Youtube NLR Indonesia)

Bersyukur, keseriusan pemerintah dalam Program Pencegahan dan Penanggulangan (P2) Kusta juga terlihat dari masuknya program P2 Kusta sebagai Program Prioritas Nasional (Pro-PN). Sekaligus mengalokasikan dukungan dana yang memadai bagi pelaksanaan program baik di pusat dan di daerah.

Melalui dukungan dana tersebut, daerah-daerah telah melakukan akselerasi upaya-upaya melalui berbagai kegiatan advokasi, sosialisasi, pelatihan, upaya deteksi dini dan penemuan aktif demi tercapainya target Eliminasi Kusta Tingkat Kabupaten/Kota tahun 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun