Di usia yang sudah enggak muda lagi, kami emak-emak masih bersyukur sampai ke puncak Gunung Prau. Begini kisah susah payah perjalanannya.
Jumat, 13 Juli 2018
Ladies Traveler - komunitas emak-emak penyuka traveling di Facebook -- pergi jalan-jalan lagi. Komunitas ini bisa menyingkat diri dengan 'LT'. Kali ini, kami ada 12 orang yang mengayunkan langkah kaki. Tujuannya, tiada lain ke Gunung Prau di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Ketinggian gunung ini lumayan membawa cerita, yaitu 2.590 m.
Di musim kemarau seperti sekarang, Gunung Prau justru dingin bahkan lebih dingin dari biasanya. Kami kumpul di halaman parkir RS UKI Cawang, Jakarta Timur. Ketika sudah kumpul semua, terbayang betapa menantang traveling kali ini. Mendaki gunung, berkemah, menembus pekatnya malam dan dinginnya embun, menyaksikan jutaan bintang di galaksi langit, serta yang paling ditunggu sudah tentu matahari terbit di horizon timur. Ya, sunrise!
Oh ya, jutaan bintang di bima sakti itu biasa kita suka sebut dengan milky way yang diambil dari Bahasa Yunani Via Lactea. Kebayang dong, kita-kita ada di atas gunung dan menyaksikan milky way itu. Sungguh, ciptaan Tuhan Yang Maha Suka Keindahan.
Tapi, googlemaps cukuplah menjadi patokan umum saja. Karena ternyata, meskipun kami bergerak on the way mulai jam 22.00 wib, tetap saja harus menembus kemacetan luar biasa di Tol Bekasi Barat menuju Cikarang Barat. Butuh waktu 2,5 jam dengan kendaraan merayap perlahan di atas aspal. Mirip kura-kura, jalannya pelan-pelan. Maka tak salah kalau kami menyebut member 'LT' yang berangkat mendaki Gunung Prau ini memilih nama Kura-kura sebagai simbol sebutannya. Tapi biar lambat asal selamat, ya toh?
Lantaran sudah kelelahan menderita kemacetan di tol, sampai di rest area Tol Cipali, kendaraan kami menepi. Istirahat meluruskan kaki dan melancarkan kembali peredaran darah. Butuh ke kamar kecil juga sudah pasti menjadi salah satu alasan untuk menepi dan rileks sedikit. Durasi 15 menit cukuplah untuk meregangkan dan menyegarkan badan kembali. Perjalanan pun dilanjutkan.
Ketika saatnya shalat Subuh, sekitar jam 05.00 wib, kami menepikan kendaraan lagi. Kali ini menyasar halaman masjid yang ada di wilayah Bumi Ayu. Subuh adalah waktu spesial. Para malaikat menyaksikan kita yang menunaikan kewajiban shalat.