“Terima kasih, Kompasiana”
Mengomentari keberhasilannya meraih penghargaan khusus Nominee Anugerah Jurnalistik MH. Thamrin ke-41 Tahun 2015 ini, Gapey Sandy kepada penulis menghaturkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dan juga kepada Kompasiana.
“Alhamdulillah, rasanya senang sekali bisa menerima anugerah ini. Terima kasih kepada semua rekan-rekan blogger, utamanya para Kompasiner, semoga tetap semangat menulis dan terus berkarya. Menulis sesuai hati nurani dan membawa kebaikan untuk semua. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kompasiana, terutama yang saya hormati para admin Kompasiana, atas interaksi yang ciamik selama ini,” ujar pria berkacamata yang malam itu mengenakan kemeja batik biru lengan panjang ini.
Hal senada disampaikan Dian Kelana. Menurut “Ayah Dian Kelana” (begitu ia akrab disapa), tanpa ada Kompasiana, dirinya tak mungkin dapat memperoleh anugerah jurnalistik bergengsi untuk kategori blogger ini. “Karena, pihak panitia mensyaratkan bahwa kita ini, para blogger, wajib menulis karyanya hanya pada media blog yang berbadan hukum. Pokoknya, saya mengucapkan Alhamdulillah, dan terima kasih tak terhingga untuk Kompasiana,” ujar Dian Kelana, Kompasianer yang juga pernah menerbitkan buku karya fiksi berjudul Seorang Balita Di Tengah Pergolakan PRRI.
Oh iya, untuk Anda yang ingin membaca karya tulisan Dian Kelana yang berhasil meraih penghargaan khusus Anugerah Jurnalistik MH. Thamrin 2015, silakan klik judul tulisan tersebut: Masalah e-Ticket, TransJakarta Harus Belajar pada Kereta Api Indonesia.
Sedangkan tulisan Gapey Sandy yang juga berhasil meraih penghargaan khusus yang sama dari PWI DKI Jakarta, adalah: Menanti Nyanyi Ceria Pepohonan di Jakarta.
Sekali lagi, selamat untuk Kompasianer Dian Kelana dan Gapey Sandy.
Selamat juga tentunya, untuk Kompasiana.