Mohon tunggu...
Lisdiana Sari
Lisdiana Sari Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer

Terus Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Great Ocean Road, Wisata ke Twelve Apostles di Australia

8 Februari 2015   22:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:35 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_349959" align="aligncenter" width="559" caption="Di The Arch, sesudah Loch Arch Gorge. (Foto: Lisdiana Sari)"]

1423385354405554320
1423385354405554320
[/caption]

Yang cukup mengherankan dan membuat kami sempat tertawa terpingkal-pingkal adalah, perjalanan yang kami tempuh setelah The Arch. Mengapa? Karena, semestinya The Loch Arch Gorge dan The Arch adalah dua destinasi wisata yang lokasinya justru sesudah Twelve Apostles, tapi herannya kenapa kami tidak menjumpai destinasi utama yang berarti “12 Rasul” itu? Bahkan, setelah The Arch, kami justru malah kebablasan hingga sampai ke Port Campbell. Karena sadar bahwa kami sudah terlalu jauh (tersesat) dari tujuan utama Twelve Apostles, maka setiba di Port Campbell, mobil kamu putar balik, menuju arah tepat ke Twelve Apostles.

Ternyata, alasan bahwa kami tidak melihat rambu petunjuk menujuk Twelve Apostles adalah dikarenakan sebelumnya di sepanjang GOR, kami selalu melihat ke sisi sebelah kiri jalan raya, menyaksikan pemandangan pantai nan ciamik. Padahal kenyataannya, rambu petunjuk menuju ke Twelve Apostles justru ada di sisi sebelah kanan jalan raya, tepatnya sesudah lokasi wisata Gibson Steps. Begitu pula dengan lokasi pemberhentian/parkir kendaraan wisatawan, apabila ingin menuju ke Twelve Apostles, juga berada di sisi sebelah kanan jalan raya. Meskipun, obyek wisata yang dimaksud justru berada di sisi sebelah kiri.

[caption id="attachment_349961" align="aligncenter" width="562" caption="Papan informasi obyek wisata Twelve Apostles, Australia. (Foto: Lisdiana Sari)"]

14233855651224203510
14233855651224203510
[/caption]

Begitulah, di Twelve Apostles, gugusan bebatuan kapur raksasa begitu menakjubkan. Kami puas berfoto dengan latarbelakang bebatuan yang tegak berdiri dan seolah jumawa menantang gelombang Laut Antartika itu. Tak terasa, arloji di tangan sudah menunjukkan pukul 16.00 sore. Tapi, sinar matahari masih terik, tidak seperti jam 16.00 sore waktu Jakarta yang biasanya sinar mentari sudah mulai agak temaram. Kami pun bergerak meninggalkan Twelve Apostles, kembali menuju kendaraan, dan memutuskan singgah lagi untuk kedua kalinya di Gibson Steps. Turun dari parkiran kendaraan, kami menuruni tebing dengan melewati anak tangga bebatuan yang diberi pinggiran pegangan tangan untuk pengaman. Sesampainya di bawah yaitu kawasan pantai, kami tak sabar untuk langsung menyentuh air laut yang dingin, dan merasakan pula betapa lembutnya pasir pantai di Gibson Steps yang luas menghampar dan kami jejaki.

Sekadar perbandingan saja, perjalanan wisata yang menggunakan tour agent atau dipandu tour guide, dimana wisatawan bisa duduk manis sembari menyimak penjelasan tour guide, dan kemudian berfoto-foto ria, meski harus diberi batasan waktu yang kurang longgar untuk mengeksplorasi keindahan alam lebih jauh lagi. Beda dengan kami yang melakukan perjalanan wisata dengan menyewa kendaraan sendiri, dan harus cermat membaca langsung setiap marka atau rambu-rambu di jalan raya, termasuk papan penunjuk lokasi obyek wisata, tetapi dengan lebih memiliki kelonggaran waktu untuk melakukan eksplorasi keindahan obyek-obyek wisata lebih dalam lagi.

[caption id="attachment_349962" align="aligncenter" width="562" caption="Pesona Twelve Apostles di Australia yang mempesona. (Foto: Lisdiana Sari)"]

14233858171975974943
14233858171975974943
[/caption]

Sungguh indah destinasi wisata Twelve Apostles ini, terlebih lagi sepanjang perjalanan menyusuri GOR yang banyak sekali menawarkan obyek-obyek wisata alam. Rasanya, belum puas kami menjelajahi GOR, karena setelah Port Campbell pun, berdasarkan peta wisata yang kami selalu jadikan panduan, masih ada destinasi wisata menarik lainnya semisal Peterborough yang menawarkan sejumlah lokasi snorkeling juga diving, entah itu di The Grotto, Bay of Martyrs dan Bay of Islands Coastal Park. Lokasi lain adalah di Warrnambool yang terdapat Lady Bay, dan juga di Killarney yang terdapat Tower Hill, dan tak jauh dari situ ada pula Port Fairy sebagai ujung akhir lintasan GOR yang menawarkan wisata ke Griffiths Island.

Di Pulau Grifftihs ini, pada setiap antara bulan September dan April, akan terlihat ribuan Burung Mutton (seperti perpaduan Burung Puyuh dan Burung Dara) berwarna hitam, pada setiap sore hari, terbang kembali ke sarang dengan membawa makanan untuk anak-anaknya.

Rasanya, berwisata di sepanjang Great Ocean Road, Australia ini masih harus diulangi lagi, guna mereguk semua keindahan alam nan menakjubkan di sana. Angan-angan menyembul dari dalam hati, andai mendapat kesempatan untuk kembali ke Australia lagi, saya harus menyaksikan destinasi wisata andalan lainnya yaitu Batu Merah atau Batu Uluru, sekalian menyeberang dan mengeksplorasi obyek-obyek wisata di New Zealand … Insya Alloh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun