Mohon tunggu...
Lisdiana Sari
Lisdiana Sari Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer

Terus Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Great Ocean Road, Wisata ke Twelve Apostles di Australia

8 Februari 2015   22:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:35 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_349951" align="aligncenter" width="562" caption="Di Gibson Steps, berfoto bersama. (Foto: Lisdiana Sari)"]

1423384326705655822
1423384326705655822
[/caption]

Tepat jam 09.00 pagi, kami mulai berkendara meninggalkan Melbourne. Rupanya, panduan GPS jitu juga untuk langsung memandu kami menuju ke Prince Highway, menuju ke arah Geelong lalu ke Torquay dan menuju Angelsea. Dari wilayah Angelsea inilah, perjalanan wisata melintasi GOR dimulai. Ditandai dengan mulainya kendaraan yang kami tumpangi menyusuri hamparan pantai dengan garis horizontal pantai di sisi sebelah kiri jalan raya. Tak berapa lama, kami sudah menyusuri lintasan wilayah yang dinamakan Lorne dan Apollo Bay.

Khusus untuk Torquay dan Lorne, keduanya adalah merupakan obyek wisata yang menjanjikan pemandangan pantai menawan, lengkap dengan pasir yang memutih, serta taman-taman menghijau nan asri. Terdapat banyak tourist resort yang dapat disewa pengunjung, lengkap dengan pelayanan snorkeling dan diving.

Sayangnya, bukan Torquay dan Lorne itu yang menjadi tujuan kami. Kendaraan kami pacu lagi melintasi bentangan lintasan GOR demi menuju destinasi Twelve Apostles. Oh ya, sebelumnya di Melbourne, kami sudah mempersiapkan makanan-minuman ringan lengkap dengan buah Cherry yang kala itu memang tengah mengalami musim panen. Maklum, “emak-emak” travelling, so pasti, persediaan makanan-minuman bakal dijejali secukupnya di dalam mobil. Heheheee … bukan untuk menimbun stok makanan-minuman, tapi niatnya sederhana saja, kami tidak ingin terlalu banyak berhenti di berbagai tempat di sepanjang GOR, karena memang berhasrat untuk segera sampai ke tujuan Twelve Apostles itu.

[caption id="attachment_349952" align="aligncenter" width="562" caption="Di Gibson Steps, berfoto dengan latarbelakang Twelve Apostles, Australia. (Foto: Lisdiana Sari)"]

1423384383595948558
1423384383595948558
[/caption]

[caption id="attachment_349954" align="aligncenter" width="562" caption="Perjalanan sepanjang Great Ocean Road dari Melbourne sampai ke Port Fairy. (Foto: Google Maps)"]

1423384988287224844
1423384988287224844
[/caption]

Meski begitu, niat tetap saja menjadi niat yang agak “terlupakan”. Karena, ketika sudah selama satu jam berkendaran dari Melbourne, belum-belum kami sudah memutuskan untuk beristirahat, sekaligus memanfaatkan rest room yang ada. Tepatnya, tak jauh dari wilayah yang namanya Geelong. Di situ pula terdapat satu café, namanya Wares Side Café yang berlokasi tak jauh dari (atau sebelum) wilayah Grover Dale. Kami menikmati coklat hangat dan kue keju yang lezat. Aaahhhh … jadi lupa deh sama program diet, “aji mumpung” di negeri orang, heheheeee.

Sepanjang perjalanan melintasi GOR, yang kami jumpai hanya kondisi jalan yang mulus dengan pemandangan pantai yang sangat mempesona, dengan ombak lepas dari Antartika yang posisinya berada di paling bawah globe atau bola dunia. Tak susah mencari petunjuk arah jalan di sepanjang GOR, karena marka jalan begitu lengkap dan jelas sehingga membawa rasa kenyamanan tersendiri, berpadu dengan konstruksi jalan raya yang bersih, mulus meski perjalanan yang kami tempuh cukup jauh.

Tak lupa, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama, berfoto selfie, di setiap sudut area yang terdapat papan nama, dan memang tersedia tempat parkir sekaligus lokasi khusus untuk melakukan camera photo shot. Eh, satu lagi, sepanjang perjalanan di GOR ini, tidak kami saksikan ada kendaraan umum yang melintas, alias semuanya kendaraan pribadi. Hanya sesekali saja berpapasan dengan bus berukuran besar yang membawa grup rombongan wisatawan.

[caption id="attachment_349955" align="aligncenter" width="562" caption="Tiba di destinasi wisata Twelve Apostles, Australia. (Foto: Lisdiana Sari)"]

14233851092038575411
14233851092038575411
[/caption]

[caption id="attachment_349956" align="aligncenter" width="562" caption="Tiba di destinasi wisata Twelve Apostles, Australia. (Foto: Lisdiana Sari)"]

14233851751090892962
14233851751090892962
[/caption]

Setelah melewati wilayah Apollo Bay yang indah bahkan dijuluki sebagai “Paradise by the Sea”, tidak banyak lagi perumahan penduduk yang kami jumpai, kecuali vila-vila dan resort untuk tempat beristirahat para wisatawan. Terdapat pula resto-resto yang berada di sepanjang jalan menuju ke arah Otway National Park, sebuah tempat yang sempurna bagi wisatawan yang gemar menghabiskan waktu di alam liar.

Wisatawan bebas mendaki perbukitan, hiking, dan menjumpai berbagai pesona kecantikan alam, termasuk air terjun, lengkap pepohonan besar nan rimbun, dengan satwa-satwa dilindungi yang rupawan. Sebut saja misalnya, Burung Kakatua yang badannya berbulu hijau kehitaman, berkepala merah juga biru, serta memiliki ekor panjang yang menghijau. Juga, siput yang merupakan spesies khusus dari Taman Nasional Otway. Hebatnya lagi, wisatawan juga dapat menikmati “kepingan alam surga” ini dengan berkuda.

Sebenarnya, sesudah Otway National Park terdapat satu tujuan rekreasi yang dapat dikunjungi, yaitu Cape Otway Lighthouse atau Mercusuar Cape Otway yang dibangun pada 1848 silam untuk memandu kapal-kapal laut yang kerapkali mengalami kehilangan arah saat masih berada di lautan lepas. Mengapa tidak mampir ke mercusuar? Hal ini dikarenakan jalan menuju ke Cape Otway Lighthouse justru sedikit menjauh dari jalur lintasan GOR, atau mengawah ke ‘bawah’ peta, ke pantai.

Karena itu, dari lintasan Otway National Park kami langsung lurus menuju ke arah Twelve Apostles , untuk kemudian langsung menuju ke Lavers Hill. Di sini, kami berhenti untuk makan siang, karena arloji memang sudah menunjukkan jam 13.00 siang. Lavers Hill berada di lingkungan area Melba Gully State Park yang merupakan Taman Nasional dan dijuluki “The Jewel of the Otway” dengan luas 48 hektar.

[caption id="attachment_349957" align="aligncenter" width="562" caption="Di Loch Arch Gorge, sesudah Twelve Apostles, Australia. (Foto: Lisdiana Sari)"]

14233852401285623120
14233852401285623120
[/caption]

[caption id="attachment_349958" align="aligncenter" width="562" caption="Di Loch Arch Gorge, sesudah Twelve Apostles, Australia. (Foto: Lisdiana Sari)"]

14233853081665185160
14233853081665185160
[/caption]

Ketika bersantap makan siang di salah satu resto yang ada di Lavers Hill itulah, seorang waiter menjelaskan bahwa perjalanan kami menuju ke Twelve Apostles hanya tinggal sekitar 40 menit lagi. Perasaan hati kami berbunga-bunga karena terbayang perjalanan kami berkendara dan berwisata sudah hampir mencapai tujuannya.

Setelah melewati Princetown, kami tiba di Gibson Steps, dan kemudian ke Loch Arche Gorge, untuk kemudian turun ke pantai yang berada di bawah dengan berjalan kaki, menuruni anak tangga batu yang tinggi, merasakan lembutnya pasir pantai, dan menyaksikan ombak memecah pantai di sela karang Loch Arch Gorge. Angin pantai kencang berhembus menambah sensasi kekaguman kami akan secuil alam raya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Sesudah menikmati keindahan Loch Arch Gorge, -- kami kembali berkendara -- guna menjumpai pemandangan menakjubkan lainnya yaitu The Arch, yang merupakan batu karang berwarna coklat muda yang berbentuk melengkung seperti setengah lingkaran kue donat dengan lubang setengah lingkaran. Ombak bergulung-gulung menghempas The Arch. So beautiful, Subhanallah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun