Mohon tunggu...
LIRING PUSPITA WULANINGRUM
LIRING PUSPITA WULANINGRUM Mohon Tunggu... Lainnya - KEPALA SEKOLAH

HOBBY MENYANYI, RAJIN, SUKA MENOLONG, RAMAH, BAIK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelaah dan Menganalisis Masalah dengan Teori Cultural Leadership di Pendidikan Dasar

7 November 2024   22:29 Diperbarui: 7 November 2024   22:31 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Pemimpin yang efektif akan melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk orang tua, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini menciptakan rasa kepemilikan bersama atas kemajuan pendidikan anak, serta memastikan bahwa budaya lokal dan nilai-nilai masyarakat tercermin dalam praktik Pendidikan (Kurniawati, 2017). Keterlibatan komunitas dalam kepemimpinan berbasis budaya di pendidikan dasar memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, relevan, dan berakar pada nilai-nilai budaya lokal. Pendidikan dasar merupakan tahap yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan identitas anak, dan dengan melibatkan komunitas serta menerapkan nilai-nilai budaya dalam kepemimpinan pendidikan, kita dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bermakna (Santosa, 2021).

3. Penerapan Nilai-Nilai Inklusif

   Dalam masyarakat yang semakin beragam, pendidikan dasar harus mampu menghargai dan merangkul keberagaman. Pemimpin pendidikan yang mengadopsi teori cultural leadership akan berfokus pada penciptaan lingkungan yang inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai tanpa memandang latar belakang etnis, agama, atau sosial ekonomi. Kepemimpinan berbasis budaya (cultural leadership) mengutamakan peran budaya dalam mempengaruhi cara pemimpin berinteraksi dengan komunitas atau organisasi yang dipimpinnya. Ketika kepemimpinan berbasis budaya mengintegrasikan nilai-nilai inklusif, ia menjadi semakin relevan dalam dunia yang semakin beragam. Nilai inklusif, dalam konteks ini, mengacu pada penerimaan terhadap perbedaan, menghargai keberagaman, dan memastikan bahwa setiap individu merasa dihargai, diberdayakan, dan diterima tanpa memandang latar belakang budaya, sosial, etnis, atau identitas lainnya.

4. Transformasi Budaya Pendidikan

   Teori ini juga menekankan pentingnya transformasi budaya untuk menghadapi perubahan zaman. Pemimpin pendidikan perlu mampu menginovasikan pendekatan pedagogis dan kurikulum yang tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga relevan dengan kebutuhan lokal dan budaya siswa. Transformasi Budaya Pendidikan merujuk pada perubahan yang signifikan dalam nilai-nilai, norma, dan praktik yang mendasari sistem pendidikan suatu masyarakat, dengan tujuan untuk menciptakan sistem yang lebih inklusif, relevan, dan responsif terhadap kebutuhan dan tantangan zaman. Transformasi ini tidak hanya mencakup perubahan dalam metode pengajaran atau kurikulum, tetapi juga dalam cara berpikir dan budaya organisasi di dunia pendidikan itu sendiri.

Secara umum, transformasi budaya pendidikan bertujuan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan sosial, teknologi, ekonomi, dan politik, serta untuk menanggapi keberagaman budaya yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan dapat memberi kontribusi positif dalam pembentukan karakter, pengetahuan, dan keterampilan generasi masa depan (Adrianto, 2019).

Masalah yang Dihadapi dalam Pendidikan Dasar

Meskipun cultural leadership menawarkan banyak potensi untuk memperbaiki kualitas pendidikan dasar, ada berbagai tantangan yang perlu diatasi. Beberapa masalah utama yang sering muncul antara lain:

1. Kesulitan dalam Mengadaptasi Perubahan Budaya

   Banyak sekolah, terutama di daerah dengan budaya yang sangat tradisional, kesulitan untuk mengadopsi pendekatan baru dalam kepemimpinan yang lebih inklusif dan berbasis nilai-nilai demokratis. Keterbatasan dalam sumber daya dan pelatihan kepemimpinan juga menjadi hambatan besar. Mengadaptasi perubahan budaya dalam pendidikan dasar bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan atau kegagalan proses perubahan ini, baik itu terkait dengan budaya organisasi sekolah, sistem pendidikan itu sendiri, atau bahkan dengan sikap dan kesiapan para pemangku kepentingan seperti guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Meskipun transformasi budaya pendidikan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, ada sejumlah tantangan dan kesulitan yang sering dihadapi dalam penerapannya (Alwi dkk., 2021).

2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun