Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Abekani, Oleh-oleh JNE Kopiwriting Jogja Tahun Ini

4 Oktober 2019   17:33 Diperbarui: 5 Oktober 2019   07:30 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JNE Kopiwriting Jogja 2019 (Dokumentasi Riana Dewie)

Tiga tahun sudah saya bergabung di group Abekani(an) Lovers (AL) di laman Facebook. Sayangnya, belum pernah sekalipun saya berhasil tembus untuk ikutan PO berjamaah maupun NL alias numpang lewat. Istilah rebutan tas di Group AL yang dilakukan setiap hari Jum'at. Semacam selalu keduluan kalau ada PO-POan maupun rebutan.

Jadinya sewaktu ada pengumuman Mbak Tunjung Pratiwi bakal ngisi acara JNE Kopiwriting cabang Jogja di Laman Kompasiana, otomatis saya buru-buru mendaftar. Tak disangka, Rabu, 02 Oktober 2019 kemarin saya kebagian seat untuk ketemu ownernya Abekani. Brand tas lokal idaman yang sayangnya belum kesampaian untuk dibawa pulang.

JNE Kopiwriting merupakan mini talkshow besutan JNE yang digelar sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan UMKM daerah. Sebagai salah satu pelaku usaha yang berniat menghidupkan kembali brand baju yang sempat masti suri, saya cukup antusias dengan acara yang digelar JNE di Silol Kopi & Eatery ini.

Gelaran JNE Kopiwriting di Yogyakarta sendiri merupakan rangkaian acara #JNEKopiwriting keempat setelah sebelumnya digelar di Kota Bandung, Padang, Banjarmasin dan Malang. Setelah Jogja, rangkaian #JNEKopiwriting tahun ini akan digelar di Cirebon.

Bapak Adi Subagyo selaku Kepala Cabang JNE Jogja (Dokpri)
Bapak Adi Subagyo selaku Kepala Cabang JNE Jogja (Dokpri)

Selain menggandeng 20 Kompasianer, acara yang dibuka oleh Bapak Marsudi selaku Head Office JNE DIY ini juga diikuti perwakilan berbagai media di Jogja. Acara JNE Kopiwriting ini juga mengundang Ibu Lucy Irawati selaku Kepala Dinas Koperasi & UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta serta Bapak Adi Subagyo selaku Kepala Cabang JNE Jogja. 

Melihat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif Indonesia yang naik signifikan dari tahun ke tahun, tidak heran jika sektor ini digadang-gadang sebagai salah satu kekuatan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

"Berdasarkan hasil pendataan Dinas Koperasi & UKM Yogyakarta tahun 2017 saja menyebut jumlah UMKM di Kota Jogja mencapai 23.000. Jumlah yang diprediksi akan terus meningkat seiring gencarnya dukungan berbagai pihak dalam meningkatkan berbagai layanan publik di Kota Bakpia", papar Ibu Lucy saat membuka sesi bincang-bincang bersama Rabu sore lalu.

Sebagai kota wisata yang cukup dikenal di mata dunia, Jogja tentu menawarkan banyak peluang usaha. Kabar baiknya, kini baik pemerintah maupun pihak swasta berbondong-bondong memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM.

Ibu Lucy Irawati selaku Kepala Dinas Koperasi & UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta (Dokpri)
Ibu Lucy Irawati selaku Kepala Dinas Koperasi & UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta (Dokpri)

"Dalam mengangkat produk lokal di kancah global, kini pemerintah berfokus pada tiga hal. Untuk meningkatkan keterampilan pelaku usaha, pemerintah gencar melakukan berbagai pelatihan mulai dari pelatihan kecakapan dalam produksi, packaging hingga manajemen kewirausahaan".

"Guna membantu membesarkan skala usaha, pemerintah juga melakukan berbagai hal seperti pembinan dalam mengurus proses kemitraan hingga membantu kepengurusan legalitas produk. Selain itu, kini pemerintah juga gencar dalam membatu aktivitas pemasaran produk UMKM melalui berbagai pameran yang dihelat secara berkala", tambahnya kemudian.

Diskusi menjadi semakin menarik saat Mbak Tunjung mulai menceritakan awal mula perjalanan Abekani hingga sefamous sekarang ini. Boleh percaya atau tidak, ternyata Mbak Tunjung memulai usaha dengan modal 2 juta rupiah saja. Dengan modal minim, awalnya Abekani hanya membuat printilan macam tali kamera dan tempat handphone. Itupun nggak langsung laris manis seperti beberapa sekarang ini.

Saat merintis Abekani, usaha ini tidak bisa dibilang mulus bak jalan tol. Pasalnya barang yang dititipkan di toko offline ternyata tidak membuahkan hasil. Menyadari hal ini, Tim Abekani mulai ganti strategi. Keterbatasan modal membuat mereka beralih untuk memanfaatkan pemasaran melalui dunia maya. Menariknya, hal ini malah menjadi titik awal kesuksesan Abekani.

Mbak Tunjung Abekani, Owner Abekani (Dokpri)
Mbak Tunjung Abekani, Owner Abekani (Dokpri)

Di awal perjalanan untuk go online, Kaskus menjadi marketplace untuk menjual produk Abekani. Hingga suatu hari produk asli Jogja ini direview oleh Female Daily. Situs kenamaan yang berisikan wisausahawan wanita dari berbagai penjuru Indonesia. Dari sinilah produk Abekani mulai booming. Sejak saat itu, Abekani tidak hanya memproduksi printilan saja, tetapi sudah merambah menjadi ke produk fashion berbahan kulit seperti dompet, tempat paspor hingga berbagai jenis tas pria maupun wanita.

Selain jaminan kualitas, salah satu kunci kesuksesan Abekani terletak pada komunikasi dua arah yang dilakukan di group khusus bernama Abekani(an) Lovers. Menariknya, sebagai pemain lama di industri kulit, Abekani hanya membuka lapak di laman Facebook saja. Jadi segala macam PO dan NL hanya diposting via group saja. Mau datang ke workshopnya pun tak akan ada barang yang bisa dibeli.

Kenaikan permintaan pasar yang belum sebanding dengan kapasitas produksi membuat produk Abekani menjadi begitu eksklusif di mata konsumen. Dengan harga yang begitu bersaing dengan produk sejenis, tidak heran jika produk Abekani begitu dinanti oleh para pembeli. Apalagi sebelum dilakukan PO berjamaah, Abekani memberikan ruang komunikasi bagi konsumen untuk memilih produk apa yang akan diproduksi, termasuk desain produk baru yang akan dilaunching.

Keseruan JNE Kopiwriting Jogja 2019 (Dokumentasi Tim Kompasiana)
Keseruan JNE Kopiwriting Jogja 2019 (Dokumentasi Tim Kompasiana)

Menanggapi besarnya peluang usaha di Jogja, Ibu Lusy menegaskan agar pelaku usaha tidak cepat puas dengan pencapaian yang saat ini tengah didapat. Pasalnya di era revolusi industri seperti saat ini, inovasi dan komunikasi dua arah antara pengusaha dengan konsumen harus terus dilakukan.

Kabar baiknya, dukungan pada pelaku usaha juga dilakukan oleh pihak swasta. JNE salah satunya. Sebagai bentuk dukungan terhadap besarnya pertumbuhan UMKM di berbagai daerah, kini JNE hadir dengan layanan baru bernama Friendly Logistics. Sebuah layanan khusus yang dibuat untuk mempermudah pelaku industri kreatif dalam menjalankan bisnis, utamanya dalam hal pengelolaan logistik.

Friendly Logistic besutan JNE ini menawarkan berbagai fasilitas menarik mulai dari digital marketing, warehousing, order fulfilment, technology development, shipping management hingga delivery. Jadi selain menawarkan pengelolaan warehousing yang dilakukan secara profesional dan terintegrasi langsung dengan layanan pengiriman, Friendly Logistic juga mampu menyediakan update data jumlah stok barang, dan status pengiriman tiap paket secara berkala.

"Istilahnya UKM tinggal fokus pada sektor produksi, inovasi dan sales saja. Urusan logistik biar JNE yang tangani", begitu kira-kira paparan Pak Adi selaku Kepala Cabang JNE Jogja dalam acara bertajuk "Menangkap Peluang Industri Kreatif di Era Digital"  ini.

"Melalui layanan ini pelaku usaha tidak lagi direpotkan dengan proses logistik seperti proses warehousing, pengaturan stock barang mau pun", tambahnya kemudian.

Menariknya, di akhir sesi, Mbak Tunjung mengungkap fakta menarik dimana hampir 95% pembeli Abekani itu ngarani sendiri kalau mau pake jasa pengiriman JNE. Dalam hal pengiriman, JNE memang banyak diminati pengguna online shop, termasuk saya sendiri. Selain cepat, layanan tracking JNE juga jarang eror sehingga konsumen dapat selalu melakukan pengecekan belanjaan.

Keseruan JNE Kopiwriting Jogja 2019 (Dokumentasi Riana Dewie)
Keseruan JNE Kopiwriting Jogja 2019 (Dokumentasi Riana Dewie)

Sebagai konsumen yang sebentar lagi mau kembali jualan, senang rasanya mendengar Friendly Logistics dari JNE. Dear JNE, semoga ke depannya kita bisa sahabatan ya!

Salam hangat dari Jogja,

-Retno-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun