Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tetap Kreatif Bersama Kayu Putih Aroma

13 Januari 2018   23:14 Diperbarui: 14 Januari 2018   01:08 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap Ceria Saat Siaran Dalam Program Obrolan Jum'at Malam di J-Radio Banjarmasin (dokumentasi Rahmat Sandi)

Kayu Putih Aroma Lavender juga kerap menjadi minyak pijat saya sebelum tidur malam. Meski saat pembekalan tidak banyak melakukan kegiatan fisik, namun duduk seharian ternyata bisa bikin pegal badan juga. Kalau sudah begini, saya langsung memijat tubuh dengan Kayu Putih Aroma Lavender. Dimulai dari pungguh bagian bawah, kaki, telapak hingga jemari kaki. Selain itu saya juga mengoleskan Kayu Putih Aroma di perut, punggung dan leher. Selain menghangatkan tubuh, aromaterapi Kayu Putih Aroma membantu membuat tubuh menjadi lebih rileks sehingga tidur malam pun lebih enak dan nyenyak. Keesokan harinya saya bisa bangun dengan semangat yang kembali full.

Kayu Putih Aroma, Teman Setia Saat Kerja

Menjadi seorang content creator itu pekerjaannya tidak selalu buat konten melulu lho guys! Kadangkala kita juga dipercaya mengkampanyekan gerakan positif yang membangun, memperkenalkan sebuah produk atau bisa juga dipercaya pula menjadi spesialis media pada program tertentu. 

Kalau dipercaya sebagai spesialis media, agenda kerjanya tidak hanya mengelola dan mengisi konten sosial media saja, namun juga harus pintar membagi waktu agar tugas lain seperti menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan, mengelola jumpa pers, menulis press release hingga menjadi public relation yang harus wira-wiri untuk liputan dan siaran di berbagai media bisa dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

Pernah lho tim saya meeting sampai larut malam, eh besok paginya ternyata harus mengikuti agenda kerja para desainer untuk meliput proses kolaborasi desain dengan para kolaborator di tim kami. Karena spesialis medianya cuma satu, tapi desainernya ada enam, kebayang kan gimana padatnya jadwal saya saat itu? Pernah juga habis lembur mempersiapkan pameran hingga dini hari, keesokan paginya langsung jaga stand sekaligus bertemu media partner, eh malamnya masih harus siaran di salah satu stasiun radio. 

Untung saja ada Kayu Putih Aroma yang memberikan kesegaran, semangat dan kehangatan di berbagai kesempatan sehingga badan senantiasa fit sepanjang hari. Tidak bisa dipungkiri lagi kalau Kayu Putih Aroma menjadi teman setia  creative people jaman now seperti saya, dan mungkin jutaan pelaku kreatif yang tersebar di seantero nusantara. Kebayang bukan potensi kebermanfaatan produk inovasi PT. Eagle Indo Pharma ini?

Tetap Ceria Saat Siaran Dalam Program Obrolan Jum'at Malam di J-Radio Banjarmasin (dokumentasi Rahmat Sandi)
Tetap Ceria Saat Siaran Dalam Program Obrolan Jum'at Malam di J-Radio Banjarmasin (dokumentasi Rahmat Sandi)
Salah satu moment yang paling berkesan saat berada di Banjarmasin adalah saat meliput potensi wisata susur sungai di Tanah Banua. Belum selesai indera penglihatan saya dimanjakan dengan landskap alam yang begitu indah saat berkeliling Banjar untuk yang pertama kalinya, kami diberitahu salah satu kolaborator kami bahwasanya ada sebuah sekolah dasar yang waktu itu akses jalannya hanya bisa dilalui menggunakan jalan air.  Namanya SDN Basirih 10. Jadi baik murid, pengajar maupun orang tua yang mengantar buah hati ke sekolah, semua harus naik perahu. Langsung terbayang rasanya vibe positif yang bisa disebarluasknan dari semangat murid maupun pengajar dari sekolah ini.

Di lain hari, saat melakukan liputan lanjutan tentang potensi wisata susur sungai di Banjarmasin, kami bertemu adik-adik SDN Basirih 10 yang mau berangkat sekolah. Salut sekali rasanya melihat luapan semangat adik-adik ini dalam menimba ilmu, pun kegigihan para pengajar di sana untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia. Selain terdapat perahu klotok yang mengantar jemput sebagian murid dan guru, ada pula yang pulang dan pergi sekolah dengan mendayung sendiri jukung mereka masing-masing.

Cuplikan Semangat Anak-Anak di SDN Basirih 10 Banjarmasin yang Terdapat dalam Photo Story Book
Cuplikan Semangat Anak-Anak di SDN Basirih 10 Banjarmasin yang Terdapat dalam Photo Story Book
Dalam Bahasa Banjar, perahu dayung berukuran kecil dinamakan jukung, sedangkan perahu bermesin disebut klotok. Suara mesin yang terdengar “tok tok tok” itulahlah yang membuat perahu mesin diberi nama klotok. Oiya, kawan-kawan tidak perlu khawatir dengan alat transporasi yang mereka gunakan. Soalnya murid yang dibekali dengan jukung merupakan anak pilihan yang telah fasih mengemudikan jukung. Menjadi bagian dari peradaban sungai di Banjarmasin membuat sebagian besar anak yang saya temui di sana pandai berenang dan mendayung. Seringkali sampai bikin iri!

Kegigihan dari Basirih inilah yang pada akhirnya mencuri perhatian saya dan Vebrio Kusti Alamsyah, fotografer tim kami untuk menularkan semangat mereka dalam buku foto berjudul Merah Putih Coklat. Semoga buku pertama yang mencantumkan nama saya di salah satu halamannya ini juga dapat menjadi pelecut semangat kita untuk senantiasa belajar dan berkarya dengan sebaik-baiknya.

Sebagian Kenang-Kenangan Tak Terlupakan Saat Lembur Bersama Kayu Putih Aroma (dokumentasi pribadi)
Sebagian Kenang-Kenangan Tak Terlupakan Saat Lembur Bersama Kayu Putih Aroma (dokumentasi pribadi)
Teman Liputan ke Klaten (dokumentasi pribadi)
Teman Liputan ke Klaten (dokumentasi pribadi)
Keseruan Liputan di Magelang
Keseruan Liputan di Magelang
Melihat antusias dan respon positif warga Banjar baik saat siaran maupun pameran menjadi merupakan obat lelah yang begitu menggembirakan. Usai pulang dari Banjar, saya pun melanjutkan pekerjaan sebagai content creator dengan agenda liputan di Klaten dan Magelang. Klaten memikat hati saya dengan potensi tenun luriknya yang kian hari kian terdengar gaungnya, sedangkan Magelang menarik perhatian saya dengan kekayaan jejak wisata sejarah yang luar biasa indahnya. Lagi-lagi Kayu Putih Aroma menjadi teman kerja sekaligus stimuslus berkarya bagi creative people jaman now seperti saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun