Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rekomendasi ''One Day Trip'' Menarik di Sekitar Candi Borobudur

9 Januari 2018   19:02 Diperbarui: 9 Januari 2018   21:54 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
View Candi di Kedai Nujiwa (dokumentasi pribadi)

"Sampai saat ini, Pohon Sala di dekat gong itu terhitung baru tiga kali berbunga", terang  bapak yang kami temui pagi itu.

Berfoto di Pohon Sala (dokumentasi pribadi)
Berfoto di Pohon Sala (dokumentasi pribadi)
Jadilah saya dan rombongan putar balik ke belakang untuk mengabadikan pohon langka ini. Sewaktu beranjak keluar wihara, sayup-sayup terdengar suara tabuhan gong. Wah, beruntungnya kami!

Menelisik Kisah Jataka di Candi Mendut

Perjalanan pagi ini kami lanjutkan menuju Candi Mendut, sebuah Candi Buddha berukuran 10x10x13,3 meter yang terletak di dekat Candi Borobudur. Candi yang berada dalam satu garis lurus dengan Candi Borobudur dan Candi Pawon ini ternyata merupakan candi yang digunakan sebagai titik awal upacara Waisak lho! Diawali dari Candi Mendut, lalu ke Candi Pawon baru nanti puncak upacara Waisak digelar di Candi Borobudur.

Candi Mendut (dokumentasi pribadi)
Candi Mendut (dokumentasi pribadi)
Salah satu hal menarik yang terdapat di Candi Mendut adalah penyajian ajaran kebaikan Buddha dalam bentuk cerita fabel yang dikenal dengan nama Jataka. Cerita dua burung yang berada dalam satu tubuh misalnya. Alkisah suatu hari salah satu kepala burung yang badannya meyatu satu sama lain itu mendapatkan makanan yang enak. Meski berada dalam satu tubuh, si burung tadi enggan berbagai dengan saudaranya. 

Suatu ketika, kepala burung yang satunya mendapat makanan yang terlihat begitu enak. Karena tempo hari saudaranya tidak berbagi, ia pun enggan membagi tangkapan enaknya itu. Sayang beribu sayang, tangkapan burung kedua tadi ternyata mengandung racun hingga pada akhirnya dua burung dalam satu tubuh itu akhirnya mati. 

Padahal kalau dibagi, siapa tahu saudara si burung itu tahu bahwa makanan yang diketemukan tadi bukanlah makanan enak, melainkan racun yang mematikan. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini ya teman. 

Selain terdapat berbagai cerita fabel yang menggambarkan ajaran kebaikan, dalam relief Candi Mendut juga menceritakan lima ajaran kebijaksanaan Wisnusarma dalam mendidik ketiga puteranya yang tertuang dalam Pancatantra.

Usai berkeliling candi, kami sempat melihat sekaligus memotret reruntuhan bangunan candi yang ditemukan di sekitar Candi Mendut. Ternyata mengambil stok foto candi dari sini oke juga lho! Selanjutnya, kami melangkahkan kaki ke arah Pohon Bodhi berukuran besar yang terletak di seberang candi.

Mengusir Pegal Kaki dengan Geliga Krim (Dokumentasi pribadi)
Mengusir Pegal Kaki dengan Geliga Krim (Dokumentasi pribadi)
Karena kaki saya mulai terasa pegal karena bolak-balik memotret berbagai sudut candi yang menarik hati, saya pun berbegas mengoleskan krim pembebas pegal andalan saya yakni Geliga Krim. Cukup dioles secukupnya lalu dipijat sebentar saja, khasiat krim otot berbahan menthol dan methyl salicylate ini terbukti efektif meredakan pegal kaki, pun tanpa menimbulkan rasa panas yang berlebihan. Tak berapa lama kemudian, saya dapat kembali melanjutkan aktivitas tanpa pegal kaki lagi. Yeay!

Menariknya lagi, meski dipatok dengan harga yang begitu ramah di kantong, hanya Rp 8.500 untuk Geliga Krim ukuran 30 g, krim otot geliga ini juga berkhasiat meredakan nyeri pada punggung, pundak, persendian, keseleo, kram dan masalah otot lainnya. Sudah murah, praktis karena dikemas dengan kemasan yang plastik dan tutup flip yang tahan banting dan aman dari kebocoran, Geliga Krim ternyata tidak lengket, juga tidak menimbulkan noda pada pakaian. Bangga benar pakai produk karya anak negeri yang satu ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun