Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nglathak Murah Ning Cerak Kampus

30 Mei 2017   21:07 Diperbarui: 30 Mei 2017   21:31 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu saya dijapri seorang teman untuk icip-icip sate klathak kekinian yang terletak di dekat kampus. Acara makan-makannya sore nanti di Warung Nglathak yang kebetulan letaknya di dekat  UGM dan UNY. Tanpa berfikir panjang, saya mengiyakan ajakan tersebut. Sesampainya di Nglathak, kami disuguhi lima pilihan menu andalan yang nantinya akan dibuat versi hematnya selama bulan Ramadhan. Ada nasi goreng ayam, nasi goreng kambing  dan tiga pilihan sate Klathak, mulai dari ori, manis ataupun yang diberi topping mozzarella. Selain makan berat, paket nglathak murah selama bulan suci kali ini juga dilengkapi dengan es koktail unyu berwarna biru serta air mineral.

Jujur, hal pertama yang saya perhatikan malah bukan satenya, melainkan minuman berwarna biru bertabur irisan blewah dan biji selasih. Kalau buka puasa pun pasti yang diambil minumannya dulu bukan?

“Coba dulu gih minuman ajaibnya”, kata Mbak Riana mempersilahkan.

“Minuman ajaib apose?”, jawab saya penasaran.

Setelah menuntaskan seuntai tawa, Mbak Riana pun bergaya bak pesulap di tv-tv. “Perhatiin baik-baik ya warna minuman ini”, ucapnya sembari menyodorkan irisan jeruk nipis ke tangan saya.

“Coba peras, lalu perhatikan apa yang terjadi”, ucapnya kemudian sambil melemparkan senyum yang bikin rasa penasaran melonjak cukup tajam. Sebelum saya melakukan instruksi si “pesulap dadakan” tadi, diam-diam saya perhatikan minuman teman-teman tidak lagi berwarna biru, melainkan berwarna ungu.

Gandeng selak ngelakplus rasa penasaran yang melonjak-lonjak, akhirnya saya nurut saja. Beberapa detik setelah ditambah perasan jeruk, ladalah si minuman biru berubah warna jadi ungu. Omegot! Ini warung sate atau laboratorium sih? Sebagai anak Biologi, kok saya jadi grogi. Sekilas sih kepikiran perubahan basa jadi asam, secara tadi kan ditambah perasan jeruk nipis. Tapi apa gerangan yang bikin minuman tadi bersifat basa ya? Perasaan minuman ini cuma ada air, blewah dan biji selasih.

Setelah menenggak setengah gelas es kokctail barulah saya melihat ada dua bunga mungil di dalam gelas. Karena teman-teman malah ketawa, plus saya gengsi mau nanya mereka, saya pun langsung mengalihkan pembicaraan ke mas-mas ramah yang ternyata owner warung unik ini. Mas Tok, Muhammad Subroto namanya. Dari Mas Tok lah akhirnya misteri minuman ini perlahan mulai terpecahkan. Bunga imut tadi namanya bunga telang. Bunga inilah yang membuat es kokctail bersifat basa, sedangkan tambahan perasan jeruk nipis membuatnya menjadi asam. Hal ini ditandai dengan perubahan warna dari ungu menjadi biru. Selain segar, minuman ini terbilang cukup edukatif bukan?

Sayangnya dalam keseharian, bunga telang biasanya hanya untuk hiasan rumah saja. Jarang dimanfaatkan untuk campuran makanan atau minuman. Padahal manfaatnya banyak lho! Selain dapat menjadi pewarna alami makanan ataupun minuman, konon bunga telang bermanfaat untuk detoksifikasi, relaksasi hingga anti inflamasi yang dapat mengurangi radang. Lumayan banget kan? Dapat segarnya, dapat enaknya, dapat manfaatnya.

Setelah rasa dahaga mulai terobati, melipirlah pandangan saya pada sate klathak manis yang berada di depan mata. Tanpa basa-basi saya pun mencicipi sate klathak di kedai kekinian yang cukup instagramable ini. Sore itu saya kebagian Paket Ramadhan 4 dengan menu utama berupa Sate Klathak Manis. Sesuai dengan namanya, menu sate yang satu ini sedikit dimodifikasi dari anchestornya. Kuah santan yang kerap menemani menu sate klathak diganti dengan sajian kecap manis dalam porsi kecil. Over all saya suka dengan citarasa klathaknya. Tekstur daging yang empuk membuat kuliner khas Jogja ini terasa enak, pun nglawuhi. Sembari makan, teman-teman yang lain pun menawarkan menunya masing-masing. Jadilah saya nyicip juga nasi goreng ayam, nasi goreng kambing serta sate Klathak mozzarella idola kita semua.

Saat perut mulai kenyang, bertanyalah saya soal harga. Ternyata segarnya es kocktail telang bertabur irisan blewah ditambah satu menu utama hanya dibanderol dengan harga mahasiswa, mulai dari 14K hingga 26K saja. Harga tersebut sudah termasuk air mineralnya juga lho! Gimana mau nolak coba, sudah enak, kenyang, murah lagi. Ini dia paket lengkapnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun