Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Belajar dari Bencana Gempa Jogja 2006, Investasi Baiknya Disimpan di Mana Ya?

16 Mei 2016   15:03 Diperbarui: 27 Mei 2020   18:44 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbah puteri (dokumentasi pribadi)

"Harga tanah tidak mungkin turun kan nduk. Simbah bertekad ingin bisa mewariskan tanah untuk anak-anaknya."

Sedangkan Nduk merupakan istilah Jawa yang tidak lain merupakan sapaan untuk menyebut anak perempuan. Selain merupakan investasi karena harga yang senantiasa naik, sawah dapat menjadi tambahan penghasilan. Selain dapat diburuhkan untuk ditanami padi atau komoditi lainnya, sepengetahuan saya sawah simbah kerap kali disewa oleh pihak lain. 

Salah satunya adalah pabrik tebu yang berada tidak jauh dari sawah dan juga tempat tinggal simbah. Bahkan saat ini sawah simbah juga sedang disewa untuk ditanami tanaman melon. Jadi tanpa perlu bersusah payah, sawah merupakan contoh investasi yang cukup menarik. Istilahnya tidak diapa-apakan saja dapat memberi penghasilan tambahan bagi pemiliknya.

Menariknya, saat itu simbah tidak mengenal investasi di bank. Selain tanah, simbah membelikan sebagian penghasilannya dengan emas. Di sini letak pembelajaran yang mungkin perlu Anda ketahui.

Emas dan Pengalaman Berharga dari Kejadian Gempa

Sewaktu saya mulai bekerja, simbah puteri kerap menasehati saya untuk mulai nyelengi atau menabung. Mungkin karena simbah melihat kegemaran saya membeli kain-kain tradisional. 

Sejatinya kain-kain tersebut niatnya akan dijual kembali. Sayangnya sebagian kain saya masih tergeletak di almari. Sebagian yang sudah jadi baju juga belum laku. Mungkin karena hal ini simbah puteri akhirnya menyarankan saya untuk mengalihkan hobi pada hal lain, yaitu membeli emas. Bagi wanita, membeli emas ibarat tabungan yang cukup unik. 

Selain dapat menjadi bagian dari investasi, emas dapat menjelma menjadi aksesori yang dapat dikenakan pada waktu-waktu tertentu. Bahkan sebagian orang ada yang memposisikan apa-apa yang dikenakan sebagai penanda strata ekonomi.

Menariknya menyimpan emas menjelma menjadi salah satu pilihan yang banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat kita. Bagaimanapun juga harga emas relatif stabil. Intinya kalau beli emas jarang sekali mengalami kerugian dalam jumlah yang besar. 

Padahal untuk emas yang sudah berubah bentuk menjadi aksesori seperti gelang, kalung, cintin ataupun anting maka harga emas saat beli akan ditambah dengan ongkos produksi. Sayangnya saat dijual nanti, ongkos produksi tersebut akan hilang.

Contoh Kecil Investasi (dokumentasi pribadi)
Contoh Kecil Investasi (dokumentasi pribadi)
Oleh karena itulah jika menjual emas aksesori dalam jangka pendek, sekitar satu atau tiga tahun dari jarak pembelian umumnya tidak menguntungkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun