Peningkatan keterampilan sosial, seperti empati dan penyelesaian konflik.
3. Membangun Pengelolaan Kelas yang Positif
Guru dapat menciptakan suasana kelas yang mendukung dengan:
Menetapkan aturan kelas yang jelas.
Memberikan penghargaan atas perilaku baik.
Menggunakan pendekatan restoratif untuk menyelesaikan masalah disiplin.
4. Mengajarkan Keterampilan Sosial dan Emosional
Program pembelajaran sosial-emosional (SEL) dapat membantu anak-anak mengembangkan empati, keterampilan komunikasi, dan kemampuan mengelola emosi. Pendekatan ini penting untuk membantu siswa membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya dan guru.
5. Melibatkan Layanan Psikososial
Sekolah dapat menyediakan akses ke konselor atau psikolog untuk membantu anak-anak yang menghadapi tantangan sosial-emosional. Layanan ini dapat berupa konseling individu, konseling kelompok, atau program pendampingan sebaya.
Kesimpulan
Isu sosial-emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah disiplin, dan kesulitan interaksi sosial, adalah tantangan nyata yang membutuhkan perhatian serius. Dengan pendekatan yang tepat, sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh secara optimal, baik secara akademik maupun emosional. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif bagi semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H