Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aquina dan Iblis

29 Desember 2018   13:24 Diperbarui: 29 Desember 2018   13:51 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aquina
gadis dewasa

tubuh mulus aduhai
kedipan matanya menggoncang dada
nadi 'kan terhenti
berselang detik
aorta deras memompa darah
melewati tapal batas normal
aku terkapar. kejang-kejang.

Di atas kasur biru tosca
Aquina terkikih licik;
"mampus kau jalang, cintaku adalah jelmaan para iblis. Dan kau rupanya juga iblis. Menggoda perawan. lalu tak segan kaucampakkan. Sekarang rasakan cintaku. mampuslah kau si jalang"
katanya sembari menganggukkan kepala.
Lalu kembali menikam pembuluh darahku.

Aquina
Pergi.
Aku
Mati.

Aquina
Pergi.
melanjutkan misi mulianya
membasmi iblis-iblis lain.

- 2018 Kalbar -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun