ilustrasi (twitter.com) ***
diri terkukung tak berhubung pertanyaan diri tiada menyambung petakan dada nampak terbusung bila berjalan hilang batang hidung : kau sombong melebihi tinggi gunung
tingkahmu tak sama arti namamu kamu cantik kamu menarik tapi yang tersuguh malah sebalik
dalam tembang ini aku katakan padamu yang berasa tuhan : hentikan jiwamu dalam kesombongan : kelak kau pasti minta pertolongan "minta dimandikan" "minta di bungkus kafan" "minta disholatkan" "minta dikuburkan" "juga minta didoakan" cobalah sejenak saja kau renungkan atas tingkah burukmu berkelakuan
tubuhmu aduhai, cantik dipandang mata namun jiwamu sombong dalam berkata suka menghujat dan mencela mencari titik lemah yang ada tidak tahukah bahwa laku itu menuntun ke neraka?
yang sombong itu bernama Calista suka berkicau seenak saja tanpa pandang disekitarnya apakah kau buta? apakah kau mati rasa? Apakah itu sudah jadi hobimu di dunia? Atau bahkan itu takdir bagi kau bernama Calista?
Oh... Calista, rubahlah lakumu yang berbisa stop kebiasaanmu mencela hargai, hormatilah kepada sesama berlututlah segera pada Sang Pencipta hingga kau raih kebaikan jiwa raga dan kelak neraka jahannam tiada menyiksa
dan teruntukmu Calista : semoga kau lihat dan ingat apa yang kukata
*** Catatan : Calista adalah sebuah nama untuk perempuan dari bahasa Yunani/Greece/Greek dan artinya Cantik. Jadi, puisi ini teruntuk perempuan yang berparas menawan tapi penuh dengan kesombongan, suka mencela dan menghujat. hehe ***
Bengkulu, 07 Februari 2014 Yo Soy El Mejor Para Ti Lipul El Pupaka ~ #PenaIlusi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H