Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintih Gadis

10 Februari 2014   21:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13920406931156002200

[caption id="attachment_311346" align="alignnone" width="620" caption="ilustrasi (tribunnews.com)"][/caption]

***

Yang tertutup menyimpan seluruh rahasia
dituliskan dalam buku dalam laci meja
Pojok kamar tergeletak gelas kaca tak berisi, kering
menyajikan cerita kematian di atas pecah beling

Aku ingin bicara tentang lautan meninggalkan ikan
tentang malam atau hujan lupa antrian
Aku ingin bernyanyi bersama syair-syair puisi
pada sebuah asa yang datang dan pergi

Kemana kakiku melangkah menjadi seteguk minuman?
Kemana tangan menggapai menyuap sesuap makanan?
Dimana tuan?
Dimanakah kucari Tuhan?

Ruang tidur di ranjang lapang
tersipuh bantal-guling dan selimut bergelinjang
Adakah engkau simpan peluk atau sekedar mengusap peluh?
atau satu rengkuh untuk tubuh yang tumbuh makin ringkih?

Di halaman belakang di sebuah taman kecil itu
taman yang pernah membunuh banyak bunga,
buah dan benih hijau tumbuh-tumbuhan
satu lorong engkau baringkan menghadap langit
Menatap kosong pada cahaya kelam,
Itukah jalan yang sungguh-sungguh menujuMu,
meski langkahku tempuh itu rapuh?

Apakah di ujungnya telah engkau persiapkan obat
buat semua sakit yang tak lagi mampu aku rawat?

Aku kembali bertanya
Pada gelas kaca di pojok sana
Hanya si beling yang mau menerima tubuh gadis sinting

***

Baca juga SENYUM DOSEN PUJAAN , KAKI JEJAKARAH KAKI, CALISTA

Puisi kolaborasi : Lipul El Pupaka & Dian Yulia
Bengkulu-Tangerang, 10 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun