Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Calon Istriku

10 Januari 2014   06:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

calon istriku, sebenarnya aku malu tapi ini harus aku beri tahu agar kelak tiada hinggap kecewamu padaku . hei calon istriku pendamping hidupku coba dengar cakap kanda ini bukan canda untuk di tawa bukan pula syair gombal dari pujangga namun ini adalah kata fakta yang harus ku-utara agar nanti kita jauh dari rasa pedih karena lema melema.

. Wahai calon istriku, ini yang kuinginkan kamu tahu : aku tidaklah semulia Muhammad : aku tidaklah setaqwa Ibrahim : aku tidaklah setabah Isa atau Ayub : aku tidaklah segagah Musa : dan apalagi setampan Yusuf aku hanyalah lekaki yang dilahirkan di akhir zaman, yang punya cita-cita mulia membangun keturunan soleh solehah bersamamu. . Wahai calon istriku, pernikahan mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa untuk belajar meniti sabar dan mencari ridho Sang Pencipta karena memiliki aku yang tak setara nabi-Nya pastilah suatu saat kamu akan tersentak dari lena alpa aku tahu kamu bukanlah Siti Khadijah yang begitu sempurna dalam menjaga juga bukanlah Siti Hajar ataupun Siti Mariam yang begitu setia dalam sengsara untuk itu, sepatutnya kamu selalu ikhtiar dan berdoa pada-Nya. agar kelak menjadi wanita solehah bagiku dan anak-anakmu. . Wahai calon istriku, pernikahan mengajarkan kita kewajiban bersama : jika aku menjadi pelindung, kamulah penghuninya : jika aku menjadi raja, kamulah penikmat singgasananya : jika aku menjadi berbisa, kamulah penawar obatnya : jika aku adalah nakhoda kapal, kamulah navigatornya Pun seandainya aku masinis yang lancang, kamulah yang mengingatiku bahwa itu salah. . Wahai calon istriku, pernikahan aku dan kamu anugerah terindah Sang Ilah hadir sebagai pembuka tabir rahasia tanpa ada lagi kata dusta bersabarlah menungguku, karena Tuhan telah menyiapkan waktu yang tepat untuk kita memadu cinta : aku akan menemuimu : aku akan melamarmu : aku akan menikahimu kita akan membangun bahtera rumah tangga bahagia, bahagia dunia hingga akhirat-Nya. Aamiin Ya Allahumaamiin. (*BigSmile*)

Picture : Private Colection (edit) ^^*^^

Bengkulu, 10 Januari 2014 Pkl: 04.00 WIB Yo Soy El Mejor Para Ti Lipul El Pupaka ~ #PenaIlusi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun