Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesia Raya Belum Jaya (?)

26 Januari 2014   06:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_307921" align="alignnone" width="640" caption="ilustrasi (deviantart.com )"][/caption]

*** disini negara beta disini tanah air beta disini tumpah darah beta disini pula keluarga beta berada beribu tata bahasa beragam jenis budaya bermacam ras dan agama berbeda-beda, kan tetap satu jua inilah namanya Republik Indonesia yang lagu kebangsaannya Indonesia Raya

ya... Indonesia raya Indonesia memang raya berbentang luas di khatulistiwa tongkat kayu ditanam ‘kan berbunga karena tanahnya tanah surga, begitu katanya namun, apa bukti yang ada? Indonesia beta berubah bak neraka suguhan-suguhan alam yang kaya raya tidak sepenuhnya berpihak pada mereka jelata

iyah... nyatanya demikian masih ada yang kesusahan buat makan masih ada yang tak bisa mengenyam pendidikan masih ada yang berkeliaran & minta-minta di perempatan pun juga masih banyak yang tidur di kolong-kolong jembatan mengapa bisa demikian? kurangkah? tak cukupkah yang Tuhan diberikan?

Oh... Indonesia Ini beta ingin bertanya apakah Indonesia raya hanya sebatas kata-kata? atau hal tersebut hanya dongeng belaka? yang luka di tampal tawa namun sebenarnya hanya sandiwara

Wahai Indonesia Tanah tumpah darah beta Kalau demikian itu nyata adanya Masih banyak yang harus kita benah Dari yang terkapar di bawah hingga yang duduk di atas megah

Indonesia sungguh kaya, Indonesia benar raya, : Tapi Indonesia belum jaya. Itulah Indonesia beta, : INDONESIA KITA SEMUA!

***

CAMKOHA (Y) Bengkulu, Januari 2014 Yo Soy El Mejor Para Ti Lipul El Pupaka ~ #PenaIlusi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun