Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semut Maut

2 Februari 2014   20:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13913473732037336351

ilustrasi (shutterstock.com) ***

hilir mudik serekan semut masuk sarang berangkut makanan sisa dari dapur puyang "Ah...biarpun sisa, yang penting kenyang". ujarnya

"Siafu Ants, itu namanya tuan" Si Semut berbaris melalui hutan dalam kelompok juta-jutaan makan apa pun yang bergerak dan sangat mempengaruhi lingkungan "Kami hebat!... bahkan gajah lari terbirit ketakutan". Lontarnya : Demikian etikat sebangsa semut

Semut, kini padamu aku haturkan rentetan bait liar dari pernyataan tanggapan terhadap yang kau suguhkan : bahwa aku menang tidak, seri entah, dan kalahpun tidak dirasakan lalu, seberapa besar kau buat aku terisak? kau pun tidak juga menang, seri, ataupun kalah kita sama dihadapan-Nya suguhanmu tidak bisa menyempil dalam kedalaman isakku ____ ini rasa pilu bila berteman semut manis saja mereka datang tumbuh melumut kala manis hilang, kakinya menerjang kita ke laut dan dia merayap mencari ladang madu agar hidupnya terus lanjut tinggal kita terombang ombak tak tahu kemana arah berpaut

sial! kesal! pada teman berutara kata manis mulut omong kosong untuk saling sulut menyulut yang ada hanyalah doanya agar kita cepat temui maut

hei, sebangsa semut... !!! meski aku kau gigit, manis ku direnggut yakinlah aku takkan balas menuntut biarlah... kubiarkan saja kau begitu, karena ku yakin kau juga ada takdir maut tunggu saja Dia menjemput

lihat! lihatlah aku, yang kau sumbat ke liang lahat disini aku tersenyum, tetap menulis, dan memahat bahkan rangkaian #penailusi-ku tetap menari tanpa rehat di liang lahat, aku pekikan bahwa aku korban yang hebat dan kupastikan disini aku benar-benar hebat!

***

Bengkulu, 02 Februari 2014 Yo Soy El Mejor Para Ti Lipul El Pupaka ~ #penailusi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun