Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simfoni Akhir Maret

28 Maret 2014   18:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

__ sabak memang menghampiri bagai helai-helai tirai tua mengandung tanya kemurungan di setiap lipatannya tetapi geriap cahaya tak terbendung sinarnya meskipun cakrawala lindap bagai pelupuk perempuan tua

mengembung oleh sisa kantuk persetubuhan malam rebahkan tubuh yang lelah pada empuknya kasur hitam kelam ini sebentar dan tak mungkin abadi tak lama lagi kabut kan selesai dan akan dijumpai senyum meringai

meski pelangi yang dikenal beserta seri bunga-bunga tidak basah gemerlap oleh basuhan hujan tapi lihatlah mereka yang telah bersiapan tetap semangat untuk sebuah pesta

__: Hei, kawan... tentu, segalanya akan berputar lagi yang pahit dan lalu yang manis, pastilah berlalu. pun selalu begitu.

==O.o.O== Bengkulu, Maret 2014 [LEP] - #PenaIlusi IDFAM2015M

ILUSTRASI DISINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun