ADA SENYUM PERJUANGAN DAN CITA-CITA DI JEMBATAN PEOT
Karya : Pena Ilusi
__________________
basah pun pipi awak rasanya
oleh linangan air mata
tak kuasa batin awak menangis tersayat-sayat
melihat mereka yang tengah lewat
pergi meniti jembatan yang sudah lemah syahwat
demi perjuangan di ribuan asa dan cita cita mulia
lantas mereka seperti rela mempertaruhkan hidup raganya
_tuh... lihat... lihat!
senyumnya begitu menyayat
gema suaranya pun sungguh riang
meski terancam nyawa melayang
o... betapa pilunya
o... betapa pedihnya
kau pasti merasakan juga, bukan?
aih... andailah
awak adalah raja
awak adalah penguasa
awak hidup bergelimang harta
tak sampai mereka begitu
bergelayut menyebrangi jembatan peot itu
merangkak berpegangan tali menali di atas arus deras dan tajamnya batu-batu
hei... kok, mereka masih meniti jembatan peot itu,
karena apatah?
mengapa mereka dibiarkan begitu saja?
padahal mereka itu anak kita!
padahal mereka itu anak bangsa!
padahal mereka itu calon-calon pemimpin muda!
masa depan bangsa ada di tangannya!
baik dan buruk muka bangsa ada dipundaknya!
aih... apatah lagi yang awak mau kata
awak ini tidak begitu berdaya
awak hanya bagian dari mereka--- insan jelata
hoi.. kawan
meski awak tidak meniti itu jembatan
tapi awak sama dengan kalian yang di sana berkepayahan
yakinlah rasa jiwaku bersama kalian
aku merasakan apa yang kalian rasakan
--- kawan,
dengarlah ini kidung awak berlarik:
teruslah menjadi yang terbaik
teruslah perjuangkan segala cita-citamu yang baik
meski kehidupan negeri kita menyisakan pekik
meski jalan yang di tempuh berasa sulit dan mencekik
semangat kawan!
semangat kawan!
semangat kawan!
gelorakan semangatmu kawan!
yakinkan badan
berdoa pada Tuhan
insyaAllah kelak mampu jadi orang-orang pilihan
maju terus bersama angan-angan
kerikil tajam jadikan pelajaran
menuju masa depan yang lebih menawan
awak yakin pada diri kalian,
kalian pasti juga, bukan?
==O.o.O==
Bengkulu, 31 Maret 2014
#PenaIlusi
IDFAM2015M
Sumber Ilustasi : DISINI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H