Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aisyah Pulungan : Gadis Kecil yang Luar Biasa

4 April 2014   08:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


AISYAH PULUNGAN : GADIS KECIL YANG LUAR BIASA
Karya : Pena Ilusi

Aisyah Pulungan,
seorang anak negeri pertiwi
dia laksana rinai embun pagi
yang jatuh membasahi tandusnya nurani
dia hadir menghentak selaksa taman sanubari
memberi inspirasi
menyulut motivasi
bahwa hidup harus semangat dijalani
meski nasib buruk yang menghampiri

Aisyah gadis kecil sahabatku
izinkan aku memuisi untukmu

wahai burung duta suara
melalu syair ini katakan pada dunia
bahwa:
Aisyah sahabatku
adalah gadis kecil hebat yang pernah ada
bagai bintang gemintang malam di angkasa raya
menerangi gelap gulita semesta
menemani bias rembulan yang lagi berduka

Aisyah sahabatku
adalah pelajaran bagi jiwa
karena dia mampu menjalani hari-harinya
meski kehidupan tidak semanis harapannya

Aisyah sahabatku
bagai pohon rindang dengan beribu dahan
memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan dalam kedamaian

Aisyah sahabatku
bagai kumpulan mata air dari telaga suci
yang bersih jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri

Aisyah sahabatku
bagai derasnya rintik hujan yang turun
menyirami setiap lapisan bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaunan dalam kesucian

Aisyah sahabatku
bagai untaian intan permata
berkilau indah menajdi anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona dalam keindahannya

wahai burung duta suara
Aisyah adalah sahabatku yang luar biasa
yang rela putus sekolah
karena merawat ayahnya
yang sedang terbaring sakit di sana

Wahai burung duta suara
mohon sampaikan salamku padanya
dan ceritakan pada dunia tentang kehebatan hidupnya

==O.o.O==
Puisi ini teruntuk Siti Aisyah Pulungan (8th) yang sejak setahun terakhir rela putus sekolah dan menjalani hari-harinya di atas becak tua karena merawat ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (54th) yang sedang sakit.

Bengkulu, 04 April 2014

Sumber Foto : http://metropolitanonline.co/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun