Saat ini homeschooling seringkali diartikan sebagai LEMBAGA/INSITUSI. Seperti yang Anda lihat, dari susunan katanya saja sudah terlihat kalau homeschooling itu pendidikan berbasis keluarga. Home dalam bahasa Inggris berarti rumah, tapi lebih kepada FUNGSI RUMAH. Sedangkan, house berarti rumah tapi lebih mengacu pada BENTUK FISIK RUMAH.
Jadi, istilah bukan HOUSESCHOOLING. Melainkan, HOMESCHOOLING. Karena kita menggunakan fungsi rumah sebagai titik berangkat pendidikan anak-anak. Bukan bentuk fisik bangunan (LEMBAGA) untuk mendapatkan pendidikan.
Fungsi rumah sendiri ada banyak. Misalnya, sebagai tempat untuk berbagi kasih sayang, keluh kesah, masalah, mencari solusi, tempat mendapatkan kehangatan, dukungan, keamanan dan tempat menanamkan karakter baik serta nilai dan prinsip keluarga.
Pertanyaan tentang Homeschooling
Ada 7 hal yang paling bikin penasaran tentang homeschooling. Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan orang mengenai homeschooling.
Pertanyaan Pertama
Dimana Saya Bisa Mendaftar Homeschooling?
Pertanyaan ini muncul karena pemahaman orang tersebut bahwa HOMESCHOOLING ADALAH LEMBAGA. Sekali lagi, homeschooling adalah pendidikan berbasis keluarga yang mana orangtua menjadi penanggung jawab utama pendidikan anak-anaknya.
Orangtua memiliki peran ganda. Menjadi kepala sekolah, guru, tutor, konsultan sekaligus teman bagi anak. Kita menentukan visi pendidikan keluarga, menyusun kurikulum sendiri, menentukan kompetensi/keterampilan apa yang harus dikuasai anak hingga melakukan evaluasi sendiri untuk proses pendidikan anak.
Pertanyaan Kedua
Berapa Biaya Homeschooling Tiap Bulan?
Pertanyaan ini lagi-lagi muncul karena anggapan HOMESCHOOLING ADALAH LEMBAGA. Seperti yang telah Anda baca di pertanyaan pertama, homeschooling dipertanggungjawabkan oleh orangtua. Maka, biaya homeschooling tiap bulan dan tiap keluarga PASTI BERBEDA. Analoginya seperti ini, Homeschooling sama dengan masak sendiri di rumah.
- Anda mau masak apa?
- Bahan apa yang akan Anda gunakan?
- Metode memasak seperti apa yang akan Anda pakai?
- Peralatan dan perlengkapan masak apa yang akan Anda pakai?
Misalnya, Anda ingin masak nasi goreng. Tentu saja, anggaran yang Anda pakai untuk memasak nasi goreng hasilnya akan berbeda dengan keluarga lain yang juga memasak nasi goreng.
Begitu juga dengan biaya homeschooling per bulannya. Tergantung visi pendidikan dan fasilitas yang Anda gunakan. Inilah yang pada akhirnya membuat biaya homeschooling per bulan akan berbeda-beda untuk tiap keluarga.
Pertanyaan Ketiga
Bagaimana dengan Ijazah Homeschooling? Apakah Diakui Pemerintah?
Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) membagi jalur pendidikan ke dalam 3 jenis;
- Formal (Sekolah)
- Nonformal (kursus, pendidikan kesetaraan dll)
- Informal (pendidikan keluarga, lingkungan)
Selanjutnya, dalam pasal 27 dijelaskan tentang Pendidikan Informal.
(1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri
(2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan
Artinya, anak homeschooling bisa mendapatkan IJAZAH melalui Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan atau lebih populer disebut dengan ijazah paket. Ijazah ini memiliki peran dan hak yang sama. Bisa digunakan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi atau bekerja.
Pertanyaan Keempat
Bagaimana Sosialisasi Anak Homeschooling?
Ini adalah pertanyaan yang paling sering membuat praktisi homeschooling kesal. Karena anaknya dianggap TIDAK BISA BERSOSIALISASI. Sekarang, saya ingin bertanya pada Anda, apakah anak sekolah formal selalu lebih baik kemampuan sosialisasinya?Tentu saja tidak.
Ada juga anak sekolah yang tidak pede, tidak mudah bergaul dan mengalami kesulitan saat bergabung dengan lingkungan baru. Ini berarti kemampuan sosialisasi tidak bergantung pada cara kita mendapatkan pendidikan. Bukan karena homeschooling, bukan karena sekolah. Tapi, lebih dipengaruhi oleh pola asuh orangtua.
Bagaimana orangtua mengajarkan cara berteman, mengenal lingkungan, berinteraksi dengan tetangga dan berkomunikasi.
Selain itu, anak sekolah juga biasanya takut dan tidak berani bergaul dengan seniornya. Dan, merasa gengsi bergaul dengan adik kelasnya. Ada gapdisana. Berbeda dengan homeschooling yang mana anak-anak bisa bergaul dengan siapa saja. Tidak perlu harus dengan teman sebaya.
Pertanyaan Kelima
Kurikulum Apa yang Dipakai Homeschooling?
Karena terbiasa dengan sekolah, kita jadi kepikiran tentang kurikulum saat menjalankan proses homeschooling. Tidak masalah, karena prinsip belajar homeschooling sangat fleksibel.
Anda boleh menggunakan kurikulum nasional, menjadikan pemikiran tokoh pendidikan tertentu dalam menyusun kurikulum atau tidak menggunakan kurikulum apapun.
Yang penting; perilaku anak menjadi baik dalam keseharian, pengetahuan/keterampilannya bertambah dan mereka bahagia menjalani kesehariannya.
Pertanyaan Keenam
Usia Berapa Anak Boleh Homeschooling?
Janin dalam kandungan pun sudah bisa diajak bicara dan peka dengan lingkungan di sekitarnya. Anak-anak balita sebelum masuk lembaga PAUD atau Taman Kanak-kanak pun biasanya diasuh sendiri oleh orangtuanya.
Sejak dilahirkan, anak-anak belajar berbicara dan menggunakan bahasa dengan benar bersama orangtuanya. Kita mengasuh dan mengajarkan banyak hal sejak mereka bayi. Artinya, kita sebenarnya sudah menjalankan proses homeschooling sejak dulu.
Jadi, tidak ada batasan usia minimal dalam menjalankan homeschooling. Usia berapapun sudah boleh belajar, tentu saja materi belajarnya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan usia anak.
Pertanyaan Ketujuh
Homeschooling Sambil Bekerja, Bisakah?
Tergantung komitmen Anda. Umumnya, homeschooling dijalankan oleh pasangan yang mana salah satunya tidak bekerja. Kalaupun keduanya bekerja, biasanya sifatnya fleksibel atau memang pekerjaannya ada di rumah.
Namun, bagaimana jika keduanya bekerja secara full time? Kembali lagi pada komitmen Anda.
Jika memang mantap dengan pilihan homeschooling, maka akan selalu ada jalan atau solusi. Jika bekerja, Anda bisa meminta bantuan keluarga, mencari nanny,sesekali mengajak anak ke kantor, menyediakan tutor di rumah dan mengganti jadwal belajar utama pada saat weekend.Jika komitmen kuat, masalah apapun akan selalu ada solusinya.
Apakah Anda masih punya PERTANYAAN LAIN tentang homeschooling? Silahkan tulis di kolom komentar di bawah ini, dengan senang hati saya akan menjawabnya. Semoga bermanfaat, salam kemerdekaan belajar!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H