Jika kita tak mencoba memperluas perspektif mengenai kesuksesan, terus menuruti gengsi demi kepuasan semu, tak mengindahkan keberkahan dalam bekerja dan fokus pada kebendaan semata, sungguh kita takkan mampu meraih kejayaan finansial di masa depan.
Ciptakan Langkah Antisipasi
Apakah Anda mau seumur hidup bekerja demi membayar cicilan?
Apakah Anda tak ingin menikmati masa tua yang nyaman dengan ketersediaan tabungan?
Apakah Anda berharap anak-cucu menanggung masa tua Anda dengan tulus? Sebab anak-cucu kelak pun memiliki keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya.
Yang paling saya takutkan adalah muncul The NextAnniesa Hasibuan dan Andika Surachman. Yang tega membodohi para klien yang tulus mendengarkan. Yang tega memalsukan perasaan demi memuluskan tujuan kebohongan.
Artinya, mereka menghalalkan segala cara guna mencapai kesuksesan duniawi yang sesaat.
Agar ketakutan di atas tidak terjadi pada kita, ayo rencanakan finansial masa depan mulai sekarang. Berikut adalah 4 langkah antisipasi yang saya lakukan agar hidup nyaman dan tenang soal finansial.
Pertama,ubah pandangan tentang kesuksesan. Jika mindset masih menganggap sukses sama dengan rumah mewah, mobil baru dan tampilan bermerk, maka usaha kita mengendalikan pengeluaran akan terasa berat dilaksanakan.
Pandanglah kesuksesan sebagai perpaduan dari aspek kesehatan, spiritual, emosional, sosial dan material. Kalau kaya tapi tak akur dengan tetangga, ya berarti belum sukses. Kalau kaya tapi mentalnya sakit, mudah iri dan tak tahan tekanan, ya berarti belum sukses.
Jika sehat mental dan fisik, tulus menyembah Tuhan, kontrol emosi baik, mampu mencukupi kebutuhan anak-keluarga, tapi belum bisa membeli keinginan yang bersifat sekunder, ya jangan membebani diri dengan label 'belum sukses'.