Tiba-tiba ia berlari.
Nafasnya tersengal-sengal.
Lalu bunyi familiar terdengar, suara alarm.
Ia terus berlari, sesak dadanya seperti berteriak bahwa dia hidup, dia ada untuk saat ini. Ya, hanya itu yang berarti! Pikir pria tersebut.
Dan sang pemimpi-pun terbangun dari kasurnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!