Mohon tunggu...
Lion Star
Lion Star Mohon Tunggu... Buruh - Undergrad student

Hidup adalah proses belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Terunik dari Data Situs Asian Games Jakarta Palembang 2018

7 September 2018   17:16 Diperbarui: 7 September 2018   17:58 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu atlet dengan dua id yang berbeda.( https://en.asiangames2018.id)

Asian Games 2018 Jakarta Palembang telah usai. Indonesia sukses meraih posisi ke 4, melampau target yang awalnya hanya mencari 10 besar. Perhelatan akbar telah selesai, namun mungkin banyak diantara pembaca Kompasiana, termasuk penulis, ingin mengetahui hal-hal sepele namun penting dari event akbar 4 tahun sekali ini, ada berapa negara yang berpartisipasi, berapa jumlah atlet yang akan bertanding, siapa peraih medali terbanyak, siapa atlet tertua, atlet termuda, atlit dengan rekor lari tercepat, dan seterusnya.

Akhirnya penulis memutuskan untuk memproses data Asian Games secara mandiri, tentunya tanpa mengubah data orisinal. Setelah melihat tampilan situs web Asian Games, penulis memutuskan untuk membuat aplikasi kecil untuk mengunduh data-data yang disediakan. Setelah mencari tahu di website resmi, kendala pertama adalah tidak disediakan API (antarmuka pemrograman aplikasi) resmi Asian Games.

Akhirnya penulis memutuskan untuk membuat dari awal untuk mengoleksi peristiwa dan data dari Asian Games Jakarta Palembang. Dalam 24 jam, selesailah aplikasi tersebut. Sekarang waktunya bagi Kompasianers untuk mengexplore dan menjadi yang pertama untuk mengetahui hal-hal unik dan tersembunyi yang tidak pernah diberitakan. Sub topik yang akan penulis bahas adalah hal-hal unik yang kebetulan penulis temui dari data website resmi Asian Games.

Sedang mendownload data atlit Indonesia.
Sedang mendownload data atlit Indonesia.
Atlet Identitas Ganda

Hal ini secara tidak sengaja penulis temui dikarenakan aplikasi tidak bisa mengunduh data atlet-atlet tertentu. Tentunya penulis dengan mental atlet dalam perlombaan Hackacthon, tidak ada hal yang tidak bisa, bila data error, maka ada dua kemungkinan, dibuang, atau diperbaiki datanya. Namun penulis tidak mau mengubah data, jadi diputuskan hanya mengambil yang valid, dan membuang data yang tidak valid.

Kemungkinan panitia atau official dari tim negara Asian Games, salah menginput data, dan kebetulan tidak ada validasi dari panitia Sea Games Jakarta Palembang. Untuk menunjukan satu saja, coba lihat website resmi untuk link seperti di tanpilan berikut:

Satu atlet dengan dua id yang berbeda.( https://en.asiangames2018.id)
Satu atlet dengan dua id yang berbeda.( https://en.asiangames2018.id)
Apakah ada yang salah dengan data di atas? Sebenarnya normal saja satu atlet mengikuti dua cabang olahraga yang berbeda. Walaupun ditampilkan dua foto, asalkan memiliki normor atlet yang sama.

Dalam bedah kasus diatas, atlet Farah Alzahrani diberikan dua nomor identifikasi atlet yang berbeda, yaitu 3010176, dan 9955415, dimana link identifikasi yang pertama memberikan data yang valid, sedangkan link kedua memberikan data yang invalid.

Penulis menilai berdasarkan data yang dapat diunduh, bahwa sebagian besar atlet yang mengikuti lebih dari satu cabang olahraga sudah benar datanya, hanya ada sebagian kecil saja yang kebetulan berkasus identitas ganda. Secara sistem informasi, atlet tersebut akan dihitung sebagai dua orang yang berbeda, sehinggal total atlet bisa jadi berbeda dengan yang sebenarnya..

Negara Eropa dan Amerika di Data Asian Games 2018

Ada berapa negara peserta Asian Games 2018? Menurut Wikipedia, ada 45. Kompasianer benar. Menurut daftar negara-negara yang ditampilkan di website resmi https://en.asiangames2018.id/athletes/countries/ ada 46 negara. Kompasianer tidak salah juga (karena ditambahkan kontingen negara Korea bersatu). Namun sebenarnya ada berapa sih negara yang terlibat secara basis data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun