Kemaren pada hari Minggu, 18 Maret 2018, di kota Montreal mengadakan parade Saint Patrick Day. Mungkin banyak diantara Kompasianers yang belum tahu perayaan apakah St. Patrick itu. Â Festival ini berasal dari komunitas Irlandia yang membawa tradisi mereka ke Canada. Sebagaimana diketahui pada awal-awal migrasi besar masyarakat Eropa ke Canada pada jaman dahulu, Â komunitas Irlandia datang dalam gelombang besar dan menetap di berbagai daerah di Canada. Â
Bahkan di propinsi Newfoundland and Labrador, Saint Patrick Day dijadikan hari libur propinsi resmi, karena faktor sejarah banyaknya imigran Irlandia di masa lalu yang tinggal di propinsi tersebut. Â Di Montreal, penyelenggara parade ini diinisiasi oleh United Irish Societies of Montreal, sebuah organisasi komunitas Irlandia yang sudah berdiri sejak tahun 1928. Â Â
Patrick merupakan seorang misionaris protestan yang berhasil mengubah tradisi masyarakat Irlandia abad pertengahan yang masih belum bertuhan menjadi beragama, dan juga memperkenalkan pentingkan edukasi bagi anak-anak. Â Setelah Patrick meninggal dunia, oleh masyarakat Irlandia, diabadikan dengan peringatan karena dianggap sebagai Santo.Â
Parade di Cuaca Dingin Menggigit
Sebagaimana jadwal parade yang kebetulan penulis baca di majalah dinding kampus, bahwa acara festival akan dimulai jam 12 siang dengan mengambil rute di seputar downtown Montreal. Tepat jam 11:30, penulis telah tiba di stasiun Metro Guy-Concordia, Â dimana di dalam kereta MRT terlihat banyak penumpang telah memakai aksesoris serba hijau, kacamata hijau, Â topi hijau, tongkat hijau, dan baju hijau khas Irlandia, Â atribut warna khas masyarakat Irlandia. Cuaca pada hari Minggu memang sedang dingin kembali, yaitu sekitar minus 10 C, Â dan terasa di kulit karena faktor angina menjadi seperti minus 15 C, padahal seminggu sebelumnya cuaca sudah panas yaitu 1 C.
Masyarakat beratribut hijau telah memenuhi rute festival.
Terlihat penduduk Montreal tidak mempedulikan cuaca dingin minus 12 Celcius, Â walaupun terlihat mereka datang dengan pakaian dingin lengkap, Â jaket musim dingin,
tuque (penutup kepala penahan dingin),
winter  gloves(sarung tangan tebal), dan
winter boots (bot musim dingin). Â Di sepanjang rute festival, mobil tidak diperbolehkan masuk, dan tidak ada lagi mobil yang parker. Â Pengumuman untuk acara ditempel di tiang-tiang lampu, dan juga halte-bus disekitar lokasi parade.
Pengumuman kendaraan dilarang melintas dan parker di lokasi parade.
Tepat jam 12 siang, terdengar bunyi permainan perkusi di kejauhan. Pembuka jalan beberapa petugas volunteer keamanan memastikan tengah jalanan steril dari pengunjung. Masyarakat yang menonton cukup banyak, dan berbaris tertib di pinggir trotoar. Â Rombongan pembuka membawa banner selamat datang di acara parade. Â Setelah ucapan pembuka parade, deretan mobil polisi berjalan beriringan sambil membunyikan klakson telolet nya. Â Dibelakangnya disusul oleh polisi berkuda, polisi bersepeda, mobil patrol polisi, Â mobil patrol jalan tol, Â dan tidak ketinggalan Flik, Â si beruang maskot kepolisian Montreal, yang biasa muncul dalam kegiatan parade, festival, dan juga kunjungan edukasi ke sekolah-sekolah.
Mobil polisi kavaleri, membawa perlengkapan kavaleri polisi berkuda.
Flik, maskot kepolisian Montreal.
Setelah rombongan polisi, disusul oleh ondel-ondel Santo Patrick. Â
Le gant Saint Patrick ini tingginya sekitar 3 meter. Â Selanjutnya rombongan pemain musik khas Irlandia, lengkap dengan baju tradisional Irlandia. Â Di belakangnya yayasan
United Irish Societies, penyelenggara acara ini menyapa masyarakat.
Pemusik khas Irlandia dengan baju tradisionalnya.
Panitia penyelenggara, United Irish Soecieties.
Rombongan dari toko bebas bea (
duty free shop) yang dikoordinasikan dinas pariwisata menampilkan pemenang
Miss Parade 2018 dan juga beberapa finalisnya. Â Di belakang rombongan Miss Parade, adalah rombongan peserta kontes ratu dan putri Irish. Â
Finalis Miss Parade 2018 di kereta Duty Free Montreal.
Pemenang pemilihan Ratu dan Putri Irlandia.
Komunitas masyarakat Amerindian pun tidak ketinggalan ikut memeriahkan acara dengan menampilkan ondel-ondel suku Indian, diiringi anggota suku dengan pakaian adat mereka. Disusul oleh pemadam kebakaran dari dinas Kahnawake, kawasan suku pribumi Mohawk.
Rombongan suku asli Amerindian.
Pemadam kebakaran dari suku Mohawk di kawasan konservasi Kahnawake.
Setelah rombongan suku Amerindian, disusul oleh organisasi nirlaba Irlandia kembali, Hibernians, yang mempromosikan bidang pendidikan, kesehatan, dan donasi kegiatan sosial. Â Tidak lupa mereka membawa monumen tentang tragedi meninggalnya 6000 pekerja immigrant Irlandia generasi pertama yang meninggal di tahun 1847 karena penyakit typhus saat pengerjaan jembatan Victoria.
Hibernians, organisasi nirlaba Irlandia, berdiri sejak 1897.
Monumen mengenang pengorbanan 6000 generasi awal migrant Irlandia.
Group marching band dari kampus universitas McMaster, yang berasal dari Ontario juga turut memeriahkan acara parade kali ini. Â Dibelakang marching band, ada group dari saluran televisi CBC yang mengucapkan selamat hari St. Patrick. Tidak ketinggalan tim dari sekolah dansa tradisional Irlandia.
Marching band kampus McMaster, Ontario.
Sekolah dansa tradisional Irlandia.
Siswa siswi sekolah dansa tradisional Irlandia.
Di belakangnya ada rombongan kecil pemain barongsai, ikut memeriahkan parade ini, dengan membawa tema tahun anjing. Selanjutanya ada rombongan badut, yang membagikan permen dan juga menyapa serta bersalaman dengan para penonton di pinggir jalan.
Pemain barongsai dengan tema tahun anjing.
Rombongan badut menyapa masyarakat.
Selama parade berlangsung beberapa kali terasa udara yang dingin menggigit kulit. Â Selama hampir 90 menit peserta parade berjalan sesuai rute yang sudah direncanakan. Â Setelah rombongan terakhir berlalu, masyarakat pun membubarkan diri. Â Seandainya cuaca saat itu lebih hangat, dapat dipastikan penonton akan jauh lebih meriah. Â Video parade dapat dipirsa di link di bawah ini. Â Demikian liputan pandangan mata langsung dari St. Patrick Day Parade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya