Di awal bulan Desember ini, penulis melihat adanya advertisement tentang pembukaan pasar raya Natal di Montreal. Tentunya Kompasianer tahu bulan Desember identik dengan perayaan Natal, dan juga bulan terakhir sebelum masuk ke tahun baru. Melihat dari namanya, tentu dapat diduga pasar Natal menjual kebutuhan dan pernak-pernik untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka untuk menyambut perayaan Natal dan juga tahun baru. Penulis menetapkan diri untuk mengunjungi Christmas market ini, dan ini akan merupakan pengalaman pertama menonton keramaian marche de Noël di Canada. Adapun pelaksanaan le grand marche de Noël de Montreal akan berlangsung dari tanggal 10 Desember 2015 sampai 2 January 2016. Mari kita liput bersama bagaimana sih kemeriahan dan program pasar raya Natal di Canada itu.Â
[caption caption="Keramaian di pasar raya Natal di Montreal, 19 Desember 2015, Canada"][/caption]
Sejarah Singkat Pasar Natal
Pasar Natal ternyata merupakan tradisi yang sudah berusia ratusan tahun dari negara-negara Eropa Barat, khususnya Jerman, Austria, Italy, dan Prancis. Pada mulanya, pertama kali tercatat sekitar tahun 1294, penduduk di keempat negara tersebut menyelenggarakan penjualan di jalanan segala macam pernak-pernik natal, kado, kue-kue penganan, alat musik, dan kebutuhan untuk perayaan Natal dan tahun baru, sehingga masyarakat hanya perlu datang ke satu tempat untuk mencari kebutuhan mereka.Â
Christmas market ini bersifat musiman saja, hanya dibuka selama 4 minggu, yang biasanya dimulai pada awal Desember, dan akan berakhir setelah perayaan Natal ataupun tahun baru. Salah satu keunikan marche de Noël di masa itu, para penjual akan membuat kios-kios unik dari kayu, dan biasanya akan ada keramaian berupa panggung boneka, badut, ataupun penyanyi opera.
Le Grand Marche de Noël de Montreal, 12 Desember 2015 – 2 January 2016
Pasar raya Natal Montreal dilangsungkan dari tanggal 12 Desember 2015 dan akan berakhir pada 2 Januari 2016. Tanggal 19 Desember 2015, penulis tiba di lokasi acara, yaitu di Place des Arts, suatu area lapangan terbuka yang biasanya sering dijadikan area konser dan festival, namun kali ini disulap menjadi arena penjualan musiman Christmas market. Banner selamat datang terpasang di sisi kiri dan kanan gerbang masuk.
Begitu melangkah masuk, terlihat program acara harian yang akan berlangsung terpasang dengan cukup besar, sehingga pengunjung dapat melihat aktivitas yang akan berlangsung hari itu, ataupun beberapa hari yang akan datang. Program harian ini berkaitan dengan pihak sponsor, misalnya pemberian kado Natal bagi anak-anak dari salah satu sponsor, lomba menulis surat kepada Bapak Santa, ataupun jadwal panggung penyanyi orchestra yang akan dibawakan oleh murid-murid sekolah musik di Montreal.Â
[caption caption="Banner selamat datang di Pasar Raya Natal Montreal"]
[caption caption="Program acara harian di pasar raya Natal"]
Setelah melihat jadwal acara, penulis melihat ada dinding yang dilengkapi dengan charger untuk mengisi baterai handphone ataupun perangkat mobile berbagai jenis. Ternyata dalam acara ini, penyelenggara bekerja sama dengan sponsor tidak melupakan unsur sosial, yaitu berbagi kepada sesama. Di sini pengunjung yang perangkat mobile-nya low-bat, dapat mengisi baterai dengan gratis. Uniknya untuk setiap kali pengunjung menggunakan charger, penyelenggara akan memberikan sumbangan senilai seporsi makanan kepada lembaga sosial yang mengurusi warga yang kurang mampu. Dapat dilihat dari monitor led, pada hari itu saja, pihak penyelenggara akan memberikan sumbangan 1287 makanan, alias dalam sehari tersebut, borne de charge telah digunakan 1287 kali. Cuaca yang cukup dingin mungkin membuat pengunjung tidak banyak menggunakan charger yang diletakkan di ruangan terbuka.
[caption caption="Isi charger gratis, sekalian beramal."]
Setelah melihat pengumuman jadwal acara, terdapat undakan menuju lokasi acara. Terlihat dari jauh ada pohon natal raksasa. Giant christmas tree ini bercahaya terang berwarna warni oleh lampu led. Saat penulis dekati, ternyata di bawah sapin géant noël ini terdapat ornament rusa dan kado natal.
[caption caption="Pohon natal raksasa menyambut pengunjung pasar raya Natal."]
[caption caption="Rusa-rusa penarik kereta Santa di bawah giant Christmas tree ( sapin Noël)."]
Di ujung jalan selewat pohon natal raksasa, terlihat beberapa orang sedang menghangatkan diri di perapian. Perapian ini masih menggunakan kayu bakar, sehingga asapnya terasa sekali bila menghadap tiupan angin. Rupanya ini meniru tradisi ratusan tahun lalu saat perayaan pasar Natal masih menggunakan pemanas dari kayu bakar. Namun, sebenarnya perapian ini juga bisa digunakan untuk memanggang makanan. Beberapa langkah kemudian terlihat panggung pementasan yang saat itu sudah sepi, dengan layar latar belakang led raksasa yang menampilkan informasi berganti-ganti. Kebetulan hari itu semua aktivitas hiburan telah berakhir, dan beberapa kios juga telah menutup tokonya karena turunnya salju.
[caption caption="Beberapa orang menghangatkan diri di perapian kayu bakar. "]
[caption caption="Panggung hiburan dengan layar led raksasa di latar belakang."]
Melewati panggung hiburan, terlihat ada rumah igloo raksasa. Igloo merupakan rumah suku eskimo di kutub utara yang dibuat dari bongkahan es. Cuaca yang dingin di luar ruangan, terasa menjadi hangat begitu memasuki rumah igloo. Di dalam igloo terlihat ada banyak meja, dan ada beberapa permainan gratis yang disediakan. Tampak beberapa orang duduk bermain catur dan bermain kartu, ataupun sekedar mengobrol. Panitia juga menyediakan beberapa papan catur dan kartu permainan yang dapat diperoleh pengunjung bila ingin bermain. Tentunya cocok bagi Kompasianer pencinta catur. Keluar dari rumah igloo melalui pintu belakang, terlihat boneka-boneka Natal menyambut pengunjung.
[caption caption="Rumah igloo raksasa."]
[caption caption="Hangat di dalam igloo, banyak meja untuk bermain catur ataupun bermain kartu. "]
[caption caption="Patung boneka khas natal di pintu keluar igloo."]
Selepas dari rumah igloo, terlihat ada gerbang berikutnya, yaitu desa Natal. Begitu menginjakkan kaki di Christmas village, terlihat deretan pohon-pohon salju memancarkan cahaya putih gemerlap. Ternyata penduduk village de Noël memelihara hewan penarik kereta yang sangat unik. Apakah Kompasianer bisa mengetahui nama hewan tersebut?
[caption caption="Banner selamat datang di desa Natal."]
[caption caption="Aneka pohon led bercahaya. "]
[caption caption="Kandang peliharaan penduduk desa Natal."]
[caption caption="Inilah hewan peliharaan desa Natal untuk penarik kereta"]
[caption caption="Kereta salju yang ditarik hewan beruang (atau rusa?)"]
Di pusat kota Christmas village terlihat banyak boneka-boneka beraneka rupa, ada pinokio, joker, gajah bona, dan lain lain. Mereka menghadap berbagai arah, sehingga bila dilihat dari sudut yang berbeda, Kompasianers akan melihat boneka yang berbeda pula. Tidak jauh dari tumpukan boneka, terlihat satu boneka besar yang dapat digerakkan dengan menggunakan tali. Hal ini merupakan tradisi panggung boneka Eropa masa lampau yang menggunakan boneka panggung yang digerakkan dengan tali. Terlihat beberapa anak-anak memainkan boneka raksasa tersebut.
[caption caption="Kumpulan boneka dan mainan yang diproduksi di desa Natal."]
[caption caption="Dilihat dari sudut yang berbeda, bonekanya berbeda pula."]
[caption caption="Boneka raksasa yang digerakkan dengan tali."]
Masih di sekitar pusat desa, terlihat dua pondokan di mana penduduk desa memproduksi hadiah-hadiah natal. Terlihat mesin ban berjalan yang memproduksi kado-kado natal berjalan tanpa henti, sementara elves yang dikenal membantu bapak Santa dalam memproduksi mainan-mainan sedang bekerja. Di pondok sebelah terlihat segerombolan anak-anak dan remaja sedang meminta formulir untuk menulis surat kepada Santa Klaus. Di dinding pondok ini penuh dengan surat anak-anak kepada Père Noël. Terdapat peta dunia yang melambangkan surat diterima dari seluruh dunia.
[caption caption="Elves bekerja di desa Natal memproduksi hadiah-hadiah."]
[caption caption="Di pondok inilah anak-anak bisa menulis surat kepada Santa."]
[caption caption="Contoh surat yang ditulis anak-anak di dinding pondok."]
Dengan kunjungan terakhir ke pondok Santa di mana anak-anak bisa menulis surat, berakhirlah sudah perjalanan penulis mengelilingi pasar raya Natal di Montreal ini. Event le grand marche de Noël de Montreal yang hanya berlangsung selama empat minggu ini wajib untuk dikunjungi, bila tidak, Kompasianer harus menunggu setahun lagi untuk melihat Montreal’s grand Christmas market. Selain unsur hiburan, terlihat pula unsur sosial, karena penyelenggara juga menyisihkan sedikit keuntungan dengan tidak melupakan untuk memberikan sumbangan kepada kaum yang kurang beruntung. Di pintu keluar terlihat papan tulisan terima kasih telah berkunjung ke pasar raya Natal di Montreal. Sebelumnya, untuk seluruh Kompasianer yang merayakan Natal, penulis ucapkan Selamat Natal. Merry Christmas. Joyeux Noël.
[caption caption="Terima kasih sudah berkunjung ke pasar raya Natal. "]
Â
Video Liputan:
Christmas market Montreal 2015 – part 01Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H