Mohon tunggu...
Lionel Siagian
Lionel Siagian Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMA

Saya Lionel masih pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar

21 November 2024   20:36 Diperbarui: 21 November 2024   20:36 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ulangan semakin lama, semakin dekat. Ketika makan malam pun orang tuaku pun menyuruh aku dan adikku untuk segera belajar. Mengingat mereka itu akan menjadi "iblis" jika melihat nilai jelek dari anaknya. Mungkin itu menjadi alasan aku sedikit benci mereka. Namun entah kenapa aku tidak memiliki semangat sama sekali, rasanya dunia di sekitar ku berjalan lambat. Menonton banyak vidio motivasi sembari di temani kunang-kunang yang tak berpengaruh padaku. Sebenarnya aku sadar bahwa aku hanya jengkel ketika harus disuruh-suruh.

Ibu: "Loh, Ken, kamu kok malas-malasan sih??!"

Ken: "eh, aku la-"

Ibu: "Gak ada alasan!! Belajar sana, jangan bangga hanya karena nilai mu jelek. Kamu tuh ya kenapa gak bisa kayak anak tetangga si Bagas.Dia itu selalu ranking 1, gak kayak kamu! Panggil adikmu sana, belajar bareng kalian"

Ken: ".....baik bu"

Akhirnya aku meranjak dari kasur ku yang begitu lembut itu, pergi keluar kamar dengan raut wajah lusuh, memanggil adikku si Eno dengan suara yang bergema di rumah yang sunyi dan gelap ini.

Eno: "iya kak, kenapa manggil?"

Ken: "ayo kita belajar bareng ibu yang suruh"

Eno: "ok kak"

Eno adalah adik lelaki ku yang rajin. Aku sayang padanya begitu pun sebaliknya. Dia satu-satunya anggota keluarga yang tak pernah ku benci.

Ayah: "aku pulang..."

Lagi lagi ayah ku pulang telat di malam hari. Selalu pergi pagi untuk bekerja dan pulang di malam hari dengan terkadang tercium bau alkohol. Hal itu membuat Kurangnya waktu bersama sesosok ayah dalam hidupku. Kehadirannya sekarang membuat semangat belajar ku menjadi hilang. "Menjengkelkan" terkadang terpikir di pikiranku. Sekarang aku malah bingung, apakah aku akan melanjutkan belajarku?

Eno: "um... ayo kak kita lanjutkan belajarnya"

Mungkin adikku mulai khawatir meliat raut wajah ku tadi

Ken: "ok no ayo kita lanjutkan belajarnya. Kita belajar yang giat yok! Kita buktikan kepada Ayah dan Ibu kalau kita bisa!

Eno: "OK! ayok kak!"

Kami berdua pun belajar dengan giat setiap malam. Dan akhirnya, Waktu ulangan pun tiba. Ulangan yang dulunya tak bisa ku gapai nilai tinggi, akhirnya aku bisa menggapai nya. Semua teman di kelas termasuk Bagas kaget ketika tau aku ranking 1 untuk ujian kali ini. Bahkan Ibu Guru sampai syok dan bangga karena anak muridnya yang semula bodoh ini menjadi ranking 1.

Waktu nya untuk pulang ke rumah ku. Sesampainya di rumah, entah kenapa suasana yang biasanya ku rasakan menjadi 180 dari biasanya. Ibu ku yang sudah mendengar tentang diriku langsung datang kepadaku dan betapa terkejutnya aku, karena dia memelukku.

Ibu: "Ibu sangat bangga padamu nak. Maafkan Ibu karena sudah meremehkan dan membandingkan mu selama ini nak. Ibu tidak akan mengulangi hal yang sama"

Tanpa sadar mataku berkaca, seketika air mata keluar begitu derasnya, sehingga mencoba untuk menahan pun sia-sia. Entah kapan terakhir aku dipeluk dan dibanggakan seperti ini.

Ken: "Iya Bu. Aku juga minta maaf karena sering tidak dengar-dengaran Ibu, sekarang apakah Ibu mau untuk menyemangati ku kedepannya?

Ibu: "Baiklah nak"

Kemudian Ayah datang dari luar dan ikut memelukku, disusul oleh adikku yang datang juga. Akhirnya kami sekeluarga berpelukkan, dengan perasaan yang membahagiakan dan saling memaafkan, di tengah rumah yang begitu indah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun