Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi momentum penting bagi kaum muda untuk turut serta dalam membentuk masa depan negara. Sebagai kelompok pemilih dengan jumlah terbesar, kaum muda dengan usia 40 tahun ke bawah, mempunyai daya tawar tinggi untuk terlibat aktif dalam panggung politik. Keterlibatan kaum muda itu memerlukan ruang berpolitik yang adil dan transparan. Anak muda tidak hanya sekadar menjadi pemilih, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan yang memiliki peran kunci dalam mengubah dinamika politik dan memberikan suara pada isu-isu yang relevan.
Pemilu tahun ini akan diwarnai oleh Gen Z (1997-2012) sebesar 33,60% dan Milenial (1981-1996) sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/05/kpu-pemilih-pemilu-2024-didominasi-oleh-kelompok-gen-z-dan-milenial#: , Tetapi nyatanya Anak muda dan Generasi Milenial terkesan apolitis, Mereka hanya dianggap sebagai obyek politik yang tidak bisa menentukan arah perpolitikan Indonesia ke depan.
Partisipasi anak muda dalam pemilu kali ini diharapkan untuk memperkuat demokrasi dan membangun pemerintahan yang mewakili beragam pandangan. Pemuda dapat membawa energi, ide-ide segar, dan semangat perubahan, yang dapat mengubah lanskap politik menuju arah yang lebih inklusif dan progresif.
Penting bagi kaum muda untuk tidak hanya melihat pemilu sebagai satu-satunya momen pemilihan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk terlibat dalam proses politik secara berkelanjutan. Anak muda memiliki kemampuan untuk membentuk opini publik, memperjuangkan isu-isu yang mereka pedulikan, dan bahkan terlibat dalam dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai pemimpin masa depan.
Pemilu juga menjadi wadah di mana pemuda dapat menyuarakan keprihatinan mereka terhadap isu-isu seperti pendidikan, lapangan kerja, lingkungan, dan kesehatan mental. Melalui partisipasi aktif, anak muda dapat membantu menentukan agenda politik yang lebih responsif terhadap kebutuhan generasi mereka.
Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran dan keterlibatan anak muda dalam pemilu. Anak muda bukan hanya pengamat, tetapi juga pendorong perubahan. Dengan memahami bahwa suara mereka memiliki dampak, anak muda dapat membentuk narasi politik yang lebih inklusif dan menciptakan transformasi positif dalam struktur politik negara. Pemilu bukan hanya hak, tetapi juga kesempatan untuk anak muda berkontribusi pada perubahan yang mereka impikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H