Jadi tolong jangan permainkan perasaan orang lain utamanya perasaan diri sendiri, karena ambyar itu dimulai ketika perasaan kita tidak dibarengi oleh analisis akal kita. Manusia itu bukan hewan yang melakukan kawin ketika musimnya tiba tetapi kita juga bukan hewan yang menjalin suatu ikatan beda kelamin berdasarkan kesetiaan saja. Karena ada hati yang perlu dijaga kesuciannya dan ada akal yang melindungi diri kita untuk bertahan hidup.Â
Gunakanlah retorika hati dan retorika pikiran agar seimbang hidupmu. Kalau berpijak pada filsafat ada dua arus. Filsafat Al Ghozali menempatkan hati sebagai Raja, sedangkan filsasafat Ibnu Arabi menempatkan akal sebagai Raja. Kedau teori ini sama sama bagus hanya jika kita mau mempaktekkan dan mensinergirkan agar terjadi integral antara hati dan pikiran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI