Mohon tunggu...
Lion Andro
Lion Andro Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa/pelajar

Menjadi Mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang.Menjadi pelajar adalah hal terindah yang saya alami, Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas bantuan dana,mengingat sekolah negeri adalah subsidi pemerintah dari pajak yang diperoleh dari masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbakar Pandangan Pertama

30 Desember 2018   20:26 Diperbarui: 30 Desember 2018   20:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan malam itu Aulia memutuskan untuk memutuskan untuk memakai Hijab.Keputusan ini sudah bulat,karena ia rasa sudah tak ada lagi yang akan bersikap beda pada diri nya. Semakin bertambah hari,perjalanan hidup Aulia semakin monoton.Hampir semua kegiatan dalam hidupnya bisa ditebak sendiri.Ini seperti melakukan permainan game di PC atau semacamnya. 

Setelah sampai di tahap ini maka bisa di tebak giliran tahap permainan apalagi,dan ketika tamat pun bisa ditebak ending nya seperti apa.Lalu tiba tiba,sebuah bisikan datang ketika Aulia pulang sekolah dipenuhi rasa kelelahan dan akhirnya Aulia langsung tidur di Kasur. 

Dalam mimpinya Aulia merasakan kehidupan seperti biasa yang monoton, pergi ke kafe, nonton bioskop,nonton balapan sampai ke tempat klub malam di akhir pekan. Semua aktivitas itu sebagian besar tidak diketahui oleh orang tuanya.Lalu dalam mimpi itu Aulia merasakan kebosanan, ia melihat semua tempat yang pernah di kunjungi untuk bermain, tiba tiba muncul sebuah bangunan putih bersih yang di atas nya ada kubah, diatas nya terdapat lambang bulan sabit dan bintang kejora.

Kemudian Aulia terus tak tau kenapa terus memandangi bangunan dengan kubah itu.Tak sadar terpanah oleh keindahan bangunan itu yang ternyata adalah sebuah masjid, karena banyak orang menuju ke tempat itu sambil membawa peralatan sholat. Ada yang memakai peci,ada yang sarungan,ada yang memakai mukena langsung dari rumah, dan ada yang bercadar.

Namun saat Aulia melihat orang memakai cadar bibir nya berucap "Aku belum siap,lihat pakaian mu sekarang,apa yang kamu pakai Aulia!!?", lantas ia melihat ke bawah mengamati tubuhnya yang hanya mengenakan kaos ketat dan celana mini. Aulia merasa malu,ingin lari tapi tak mampu menggerakkan kaki nya, ingin berucap pada orang di sekitar nya agar membantu nya bergerak dan pulang ke rumah agar bisa ganti pakaian tetapi suaranya tak keluar.

Tiba tiba ada sehelai kain putih besar dari belakang yang menutupi tubuhnya,kain itu menutupi tubuhnya dari atas kepala sampai hampir menyentuh tanah, dan ketika itu juga sosok pria putih bersih,dengan postur tinggi berdiri di sampingnya, sambil mengucapkan "Mari, kita ke Masjid.." Terdenganr azan yang suaranya samar-samar tetapi masih bisa dikenali suara nya. Tetapi ada yang aneh,azan itu sambil diringi suara bedug yang keras, padahal biasanya suara bedug dulu baru kemudian azan.Karena kebisingan yang yang ditimbulkan suara bedug itu akhirnya Aulia terbangun dari tidur nya. Dan melihat adik semata wayangnya membawa ember kosong,sambil dipukul-pukul ember kosong itu dengan pemukul.

Adik : "Kak bangun kak Aul,sudah Maghrib ayao mandi woyyy...ganti baju nya,kakak bau banget.."

Aulia : "Hmmmm...ooahhh...berisik .pergi sana jangan ganggu orang tidur".(sambil memegang kepala adiknya yang duduk di bangku kelas 5 SD ).

Lalu Aulia terbangun dan benar saja suara azan dari masjid yang tak jauh dari rumahnya masih berkumandang, dan suara berisik bedug yang ga jelas tadi, rupanya  datang dari suara gaduh adiknya tadi yang berusaha membangunkannya."Lantas cowok putih bersih dengan postur tinggi tadi dimana dan siapa ya? Apa itu bayangan adiknya atau sosok lain yang memang hadir dalam mimipi nya?. Ahhh sudahlah....itu hanya mimpi lebih baik segera mandi dan dandan yang cantik persiapan keluar malam" gumam Aulia dalam benaknya.

Setelah mandi Aulia mengeringkan rambut sambil menghadap ke cermin,digosok-gosokkan handuknya ke rambut sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan tersendiri dan bersiap menatap wajah cantiknya ketika rambutnya sudah bersih.Namun baru setengah kering dan handuk masih menutuppi kepala nya,Aulia menatap cermin. 

"ehhh cantik juga ya,kalo cuma muka ku yang kelihatan ,kalo rambutku bisa tertutupi terus dan masih cantik,lumayan juga ga usah repot rajin ke salon,hehehe...".Semenjak kejadian di depan cermin itu ditambah bayangan mimpi yang masih melekat tadi membuat Aulia diliputi rasa kegalauan."

Aku salah apa ya...perasaan dari kemarin aku ngga mainin cowo,ngga ngrokok,ngga minum dan ngga lihat video gituan,tapi kenapa yaa..."(sambil terus mengingat kenakalannya di minggu yang telah lalu) "ohhh iya..kemaren habis nonton gituan sama si goblok ini dan si goblok itu,,,hmmm tapi sudah biasa lagi aku kaya gitu, Tapi kenapa bisa mimpi nya aneh gitu ya...?"gumam Aulia sambil masih merenung di kamar. 

"telolet..telolet..telolet..dddrrrr...."Rupa nya itu chat di grup angkatan kelas yang isi nya mengajak keluar malam,selain itu banyak chat pribadi yang isi nya sama untuk mengajak Aulia keluar malam. Dan biasanya Aulia langsung berangkat  menuju rumah temannya sambil mengetik pesan "Gua OTW guys..".Akan tetapi chatt nya ke teman kali ini beda "sorry teman-teman aku lagi ga enak badan..skip dulu ya...".

Malam ituu Aulia merenung tentang beragam kejadian aneh yang menimpa nya semenjak ia tidur sepulang sekolah.Lalu azan isya berkumandang, membuat Aulia ingat lagi akan mimpi nya ,terutama sosok cowo tampan yang hadir disebelahnya sambil memberi  sehelai kain pennutup aurat. 

"Aurat..sejak kapam ada kata itu melintas di telingaku?dan sejak kapan aku mulai berkeinginan menutup aurat ku?selama ini aku nyaman aja pakai baju seperti itu,tapi bukan masalah baju yang ingin ku rubah, aku ingin hidup ini yang berubah harus dinamis,monoton banget hidup gua...tapi apa yang belum gua coba hhmm......"(sambil menggaruk-garuk kepala, karena kebingungan). 

Dan tiba-tiba pintu kamar nya terbuka,sang adik lalu bocara pada Aul. "kak Aul,ajarin bacaan sholat dong,tadi aku tes sholat di sekolah dan ga bisa sama sekali, untung guru nya ga marah,ajarin kak ya?...kalau nunggu mama papa kelamaan pulangnya,masih di Eropa terus".Mendengar ucapan adiknya, Aulia hanya diam seribu bahasa mengingat dia sudah lama tidak sholat apalagi ke masjid.

Dengan analisis yang tepat dan cermat khas seorang wanita dipadukan dengan teknologi sensitivita perasaan wanita,maka Aul memutuskan untuk memakai hijab,tapi sebelum itu Aulia harus konsul dulu ke teman ya ,yang sudah berhijab.Chatt pun dimulai dan teman nya pun ikut senang mendengar Aul,keinginan Aulia. "tapi aku ga sap jika harus pakai cadar" imbuh Aulia. "gpp Aul aku juga kan belum pakai cadar kaya kamu,sebagian ustadz mengharuskan cadar ,sebagian juga mencukupkan hanya dengan memakai kerudung,namanya juga proses.." balas teman Aul.

Pagi hari tidak seperti biasanya Aul bangun pagi sekali, berniat sholat shubuh,tapi Aul heran kenapa azan shubuh tak kunjung berkumandang.Karena kelamaan akhirnya Aulia menengok keluar rumah, sekedar melihat aktivitas sekiyar rumahnya.Dan tidak seorangpun berbusana muslim yang ke arah masjid,malah ada yang baru balik dari arah masjid,sambil memutar tasbih.

"Ohhh..ternyata sudah azan dari tadi...". Lalu Aul segera wudhlu hanya dengan bacaan bismillah lalu sholat shubuh sendiri. Hanya beberapa bacaan yang masih di hafal,selebihnya ia loncati.Mohon dimaklumi karena Aulia baru berbenah diri.Di penghujung do'a sesusah sholatnya Aul mendo'akan orang tua,adik dan keluarga yang lain,tak lupa ia memohon agar keputusan nya ini didukung oleh pemegang kekuasaan tertinggi alam semesta yaitu Allah.

Pergi ke sekolah dengan memaki hijab Aul percaya diri saja mengingat status dia sebagai orang kaya ditambah wajahnya yang lumayan cantik.Banyak yang mengomentari keputusan Aulia berubah.Ada yang menganggap Aul hanya mengikuti tren masa kini demi mencari lelaki yang baik-baik,ada yang bilang kalau Aul hanya mau mengikuti fashion hijabers dan terkhusus temannya yag mengajak keluar malam, punya komentar yang beraneka ragam,malah ada yang menganggap Aulia sedang kesurupan waktu main di klub malam dekat kuburan cina.

Dan beragam tanggapan aneh berlanjut berhari-hari tanpa Aul hiraukan.Sampai pada akhirnya Aul melihat sosok cowo yang mirip dalam mimpi nya. Mimpi yang menjadi faktor utama penyebab Aulia untuk berkerudung.

Pertemuan di Kantin dekat masjid.

Bel istirahat belum berbunyi, tetapi seperti biasa nya Kantin sekolahan Aul yang berada tak jauh dari masjid,selalu rame akan pembeli yang berasal dari siswa sekolah itu sendiri.Tak jarang beberapa guru melintas di depan kantin,tapi ada nya peristiwa tersebut tampaknya sudah menjadi tradisi di sekolahan. Akan tetapi ada beberapa guru yang terkenal tegas dan galak serta punya wibawa di mata murid-muridnya,akan mengambil tindakan pengusiran.

Hal itu akan terjadi jika jam menunjukkan dibawah pukul 11.Tetapi jika jam sudah menunjukkan lewat pukul 12 siang, sekalipun itu bukan jam istirahat serta kantin ramai akan siswa bisa,dipastikan hidup mereka aman. Sekalipun guru yang melintas melihat kejadian itu,guru tersebut akan mengabaikan kegiatan di  kantin,siapapun guru nya.

Bahkan tak jarang beberapa pembeli di  kantin tersebut adalah guru-guru yang waktu siang mengalami kelaparan.Malah beberapa siswa veteran mengajak obrol guru tersebut. Yang terpenting waktu itu, perokok tidak ketahuan oleh guru yang sedang ada di kantin.Baru setelah guru pergi,mereka menuju tempat khusus di pojok kantin untuk merokok,dan tempat itu akan mengalami over load,sehingga kedaan kantin seperti kebakaran(karena efek asap yang dihasilkan perokok).

Kebetulan sekali saat hari itu Aulia berama teman nya seusai pelajaran Olahraga merasa dahaga,pergi ke kantin.Dan seperti biasa nya minggu pertama di awal bulan Aul mentraktir teman dekat nya. "Aul kamu kenapa sih akhir-akhir ini susah di ajakin keluar?,ayo sudah lama nih ga nyanyi di karaoke.." ucap teman nya. "Ngga ahh.. males gua bosan hidup gitu terus monoton banget,sdh kelas 3 ,habis ini lulus, kuliah, kerja, nikah, punya anak,terus punya cucu,terus habis itu punya buyut..."(Aul masih berbicara,di sela oleh teman nya), "ssssttt..teruss lanjutin sampai generasi ke tujuh,sekalian tulis sistem pewarisan sifatnya bagaimana,fenotip dan genotipnya kamu jelasin Aul...biar paham biologi". 

Lalu salah satu teman nya ikut menambahkan "eehh goblok lu kan IPS, kenapa pengen paham biologi?..".Sontak semua orang yang satu meja dangan Aul(termasuk Aul sendiri) ikut menambahi  tanggapan teman nya ."ohh dasar begok...". Di tengah asiknya perbincangan dengan teman-teman nya, azan dhuhur berkumandang,hal aneh terjadi.

"guys sudah azan, ayo ke masjid, nanti keburu ibu icus masuk kelas lhohh.."ucap Aul ke teman nya.

"yahh bu Ustadz...kenapa aneh gini lu Aul, dulu juga kamu biasa aja kalo ada azan,malah aku kamu ajakin nonton drakor,setelah itu beli nasi rames,sekarang..."

"Aul..kamu habis ketemu siapa kok bisa kaya gini,kamu habis di cuci otak sama siapa Aul ayo cerita.."(imbuh salah seorang teman Aul).

"Ahhhh udahlah..kalian ini memang aneh...temennya berubah lebih baik malah ga seneng,sekalipun gua ceritain kalian semua ga bakal percaya sama cerita gua.."(balas Aul)

"Ohh jadi bener lu dicuci otak sama seseorang?,,siapa Aul lu masih inget kenangan kita main bareng kan,ini berapa Aul(sambal menunjukkan 2 jari nya)? "

"Huhhh...bodo amat, gua ini seratius persen sehat,kalian yang ga sehat. ya udah Rin ayo kita berangkat"(sambil menggandeng Arin,salah satu teman nya yang lebih dulu memutuskan memakai kerudung).

"iya Aul,ayo kita berangkat..cuss. Ayo guys gua sama Aul duluan yaakk.."(kata Arin kepada teman-temannya). Meraka berdua bergegas menuju masjid,sedangkan Aul yang mendapat berbagai tanggapan aneh dari teman-teman sekolahnya bahkan teman dekat nya, mulai merasa tertekan sehingga iaberjalan dengan muka cemberut. 

Sampai di depan tempat wudhlu putar Aul tak sengaja menoleh ke dalam,dan melihat ada cowo yang mirip dengan lelaki dalam mimpinya. Aul lantas mendadak berhenti, sedangkan Arin malah ikut-ikutan menengok ke tempat wudhlu putra."Wahhh ganteng banget....iya kan Aul?" (kata Arin sambil menyenggol Aul). Aul yang masih fokus kepada cowo yang mirip di mimpinya hanya mengiyakan "iya.. lumayan juga ...ya Rin". 

Lalu tak disangka cowo yang dilihat Aul tadi,balas melihat pandangan Aul,entah karena merasa diawasi oleh Aul dan Arin atau memang  tak sengaja seperti Aul,yang jelas pandangan itu sangat berbeda dengan pandangan cowok lain,itu yang dirasakan Aul. Sedangkan Arin karena sudah punya pacar tak mau baper ,tohh sudah jelas pandangan itu mengarah ke Aul. Bercerita tentang Arin,dia dulu  sama seperi Aul,akan tetapi semenjak kedua orangtuanya memutuskan hijrah ingin belajar Agama,akhirnya Arin terpakasa ikut memakai kerudung sama seperti ibu nya dan saudara kandungnya.

Pandangan itu..., Aul masih terbayang-bayang, sampai dalam hati Aul berkata "Sudah Aul...itu hanya pandangan biasa,ntar malam pasti akan lupa". Rupa nya perasaan yang sama juga dirasakan oleh si cowok tadi,sehingga seusai sholat cowok tadi berusaha berbincang-bincang dengan semua siswa yang dikenal sambil menunggu Aulia keluar.Namun usaha nya kedua itu gagal karena tak mendapat balas pandangan dari Aulia,tapi melihat wajah Aulia cowo itu tadi sudah lega ,paling tidak bisa mengingat wajah Aul. 

Padahal sudah lama cowo itu tak merasakan getaran macam ini. Tapi semenjak cowok itu belajar cinta dari sebuah buku sufi...dan memang beda pendekatan cinta sufi dengan pendekatan cinta kids zaman now. Secepat kilat, perasaan berubah, antara cowok itu dan Aul hanya karena pandangan pertama tanpa disengaja, mereka berdua merasakan getaran yang sama, maka Frenky berusaha menjaga getaran itu."

Bang frenky lagi liat siapa bang?..ohh ceewe itu...kenalan lah bang..". Frenkny hanya tersenyum "santai aja bro..kalau jodoh ga kemana..iya kan"(jawab Frenky kepada teman nya)."betul bang Frenky,saudara memang cerdas.". Arin heran kepada Aul, karena tak seperti biasa nya Aul tidak menanggapi omongan para cowok, apa karena Aul sudah mulai suka dengan cowok itu,

 "Ehh Aul,Frenky nama cowok lu,kamu naksir kan sama doi? ngaku dongg..". Mendengar ucapan Arin, Aul malah senyum sendiri sambil berkata kepada Arin "oohh Frenky...ayo kita masuk kelas Rin."(sambil   menggeret tangan Arin, pergi meninggalkan masjid,tertunduk sambil menahan senyum ). Tiba di kelas mereka berdua yang duduk bersebelahan berusaha fokus ke pelajaran yang ternayat sudah mulai dari tadi. 

Akan tetapi Arin merasakan kejanggalan dengan teman duduknya. Dari tadi teman duduknya itu melihat ke dalam buku,padahal ini sudah masuk sesi mencatat materi. Dan buku yang dibuka oleh teman sebangkunya , pun bukan buku pelajaran saat itu. Setelah selesai membuka buku yang beda pelajaran tersebut, teman duduknya tersebut malah baru membuka buku  tulis ,tapi halaman paling belakang yang dibuka,sambil mengarsir-arsir dengan sebuah pensil,dan sesekali menghapus arsiran yang kurang terpat. 

Padahal ini bukan pelajaran seni,akan tetapi Aul malah belajar Teknik arsiran yang diajarkan oleh guru seni. Perlahan arsiran yang digoreskan pensil Aul menampakkan hasil,berupa bentuk wajah seorang cowok. Arin tau cowo yang digambar Aul dengan arsiran tadi adalah Frenky,cowok   yang baru dilihat Aul sebelum masuk kelas.

"Cieee yang lagi jatuh cinta...pandangan pertama emang gitu Aul.Sulit lupa nya,gua juga pernah gitu,tapi dulu...banget". Lalu Aul menanggapi Arin "terus Rin terus...gimana cerita nya?"(sambil menatap mata Arin dengan mata yang penuh harapan sebuah jawaban)."yaaa kepo..nih anak. Karena dia pindah rumah luar pulau, jadi putus putus hubungan kita deh.padahal aku masih saying banget".Bel waktu pulang berdering,dengan rasa yang penasaran Aul meninggalkan sekolah meuju rumahnya.

Keesokan hari nya,Arin bangun shubuh tepat waktu,membangunkan adiknya yang kelas 5 SD,lalu membuat sarapan untuk mereka berdua.Si Mbok yang merupakan pembantu di rumah Aul baru pulang beberapa hari yang lalu,kaget melihat perubahan anak majikan nya.Tetapi Mbok juga merasa senang dengan perubahan positif pada diri Aul. 

"Neng Aul,tumben mau masak,si neng kesambet apa?bisa kaya gini,jangan-jangan...neng Aul suka sama..".Sebelum Mbok selesai bicara, Aul langsung menjawab " Suka sama masakan Mbok,Si Mbok kelamaan pulangnya jadi Aul kangen,terus berubah kaya gini..ehheeh". Setelah sesi di meja makan Aul segera berangkat ke sekolah.Seperti kemarin saat dhuhur tiba,Aul bergegas ke Masjid untuk menunaikan sholat dengan Arin.Dengan sedikit harapan agar bertemu dengan Frenky saat di depan masjid nanti.Namun nampaknya Frenky sudah lebih dulu sholat,sampai Aul pergi meninggalkan masjid tak kunjung melihat sosok Frenky.

Lekas dari masjid Aul dan Arin langsung ke kantin,karena Arin yang mengeluh kelaparan.Lagi asik nunggu antri di kantin,Aul memandang sekeliling ke luar kantin.Dan baru melihat sekelilingnya, Frenky lewat, menuju arah kantin.Dan ternyata..., "Bu..ibu...Nasi rames satu..Es Teh satu bu...". " bentar den bagus..lagi rame..antri dulu ya den bagus.." jawab Ibu Kantin. "Namaku Frenky Bu ,bukan Bagus..". Aul hanya diam memandang ke arah Frenky,tetapi Frenky nampak tak sadar kalau ada Aul.

Lantas Frenky dan teman nya mengambil tempat duduk,dan baru sadar kalau ada Aul. Frenky berlagak sok keren di depan Aul,karena ada teman disampingnya sehingga agak percaya diri.Frenky memandang ke arah Aul, lalu Aul sedikit salah tingkah dengan mengajak ngobrol Arin. Frenky sudah tau kalau nama cewe yang dusukainya adalah Aulia.

Tetapi sejatinya Frenky adalah siswa yang pemalu terhadap perempuan,tak pernah sadar akan potensi kegantengan dalam diri nya.Di tambah pendalamannya soal cinta dari buku sufi membuatnya bisa merasakan beda getaran cinta dan nafsu.Bagi Frenky pacaran ala teman sebayanya cenderung mengarah ke syahwat.Akan tetapi karena mereka semua tidak tau perkara itu,bagi Frenky itu hal wajar. Dan bagi Frenky jika melakukan hal yang sama adalah kebodohan,karena dia terlanjur mengetahui hakikat cinta.

Semenjak pandangan pertama dengan Aul,Frenky juga merasakan hal yang aneh,tak bisa melupakan kenangan akan pandangan mata Aul. Tapi Frenky tak pernah cerita masalah cewek ke teman-teman nya.Yang teman nya tau,Frenky fokus tirakat puasa senin-kamis berusaha merubah diri juga.Miras,karaoke,double L,kecuali rokok semua ia tinggalkan.

Frenky tau dalil tentang haramnya rokok lemah, jadi dia hanya mengurangi intensitas merokok saja.Kemudian setelah kejadian di kantin,yang sebenarnya Frenkny bisa langsung minta nomor Aul,langsung nyepik lantas jadian.Tapi itu semua Frenky abaikan, karena Frenky masih menganggap ini hanya ujian belaka untuknya yang ingin berubah.Sebelumnya Frenky belum mengalami cinta sedalam ini.

Hari demi hari berlalu semenjak pertemuan di kantin itu Frenky malah berusaha menghindar darri Aul,diaman ia melihat Aul dari Jauh Frenky malah berusaha meghindar.Untung saja Aul tidak merasa kalau dijauhi Frenky.Malam,bermalam-malam baik Frenky dan Aul masih mengenang tragedi pandangan pertama.

Frenky berusaha mengusir kenangan itu dengan membaca Al-Quran,serta sholat malam,tetapi ingatan itu semakin kuat.Begitu pula dengan Aul yang setiap malam berdo'a, " ya Allah,ampuni aku,petemukan aku dengan lelaki di mimpiku,dan kenapa Engkau hadirkan Frenky sekarang,apa itu sebuah jawaban?"

Dan di lain tempat pada waktu yang hampir bersamaan terdengar do'a Frenky "Ya Tuhanku,Engkau maha segalanya,aku sudah berusaha,sekarang malah Engkau hadirkan rindu yng mendalam,harus aku anggap apa perasaan ini,aku rela demi Engkau menahan rindu ini,Engkau yang maha Mencinta maka sepantasnya Cintaku untuk Mu,selamanya."

Sesudah do'a malam itu Frenky dan Aul merasakan kerinduan yang semakin dalam,akan tetapi rindu itu tak diungkapkan lewat petemuan fisik,hanya sebatas pertemuan do'a di sepertiga malam yang di pertemukan di langit tingkat atas.

Aulia hanya bisa pasrah,tak kuat menahan rindu ini,ia malah berusaha sedikit melonggarkan ikatannya,dengan keluar malam,tapi memakai kerudung,ia sudah tak bisa merasakan kenikmatan keluar larut malam seperti dulu.

Dan si Frenky yang tak kuasa  menahan rindu,mulai menuliskan bait-bait cinta di segala tempat  yang mampu tergoreskan oleh tinta cintanya.Hingga suatu saat Frenky menulis sajak untuk Aul,menjelang kelulusan

"Aku tak paham ini Rindu cinta atau Rindu nafsu

Aku takut pertmuan fisik akan merusak cintaku padamu

Maafkan aku yang menyalakan api itu di dadamu

Namun aku tak sengaja menemukan engkau sebagai Gas

Akhirnya aku membara karenamu

Engkau tak tau,bagaimana sakitnya mengatasi rindu ini

Tapi satu keyakinanku

Daun gugur pasti akan melebur dengan tanah karena takdir Yang Terkasih."

Lalu Aulia membalas puisi kiriman Frenky,dengan kata singkat. "Frenky,aku juga merasakan sama sepertimu. Aku akan menjaga rindu ini,tapi apa kah engkau tetap menjaga rindu sepertiku? Ayo jawab,aku ini wanita,hatiku lebih renta dari mu"

Kemudian Frenky membalas lagi "Aku akan menjaga kerinduan ini,tapi aku tak siap jika harus melihat wajahmu lagsung ,biarlah bait-bait cintamu memenuhi hatiku.Aulia,cukuplah kita agar bekirim surat,dan biarkan cinta ini mengalir atas kehendak Nya."

Setelah lulus mereka tetap rutin berkirim surat sekedar bertanya kabar dan menuliskan bait cinta penuh kerinduan.Suatu saat menjelang wisuda,Frenky lama tak mengirim surat, puisi yang dikirim Aulia juga semakin menyuratkan bahwa, api yang terbakar dalam hati nya semakin besar. Sama saja dengan Frenky,tetapi cuaca buruk di negara tempatnya kuliah membuat surat tak kunjung datang.Bisa saja kirim lewat e-mail atau sosmed.

Akan tetapi sudah keputusam mereka agar konsisten dengan berkirim kabar lewat surat.Dan akhirnya di acara wisuda Aulia, Frenky yang sudah 1 semester lulus lebih cepat,datang ke acara wisuda Aulia sambil menyatakan cinta nya sekaligus menyatakan keinginan untuk meminang Aulia.Seluruh surat cinta mereka di arsipkan. 

Sebagai bukti, bahwa dalam mencinta tak butuh, tatap muka secara fisik,sebuah rasa cinta harusnya perlu dibakar agar semakin membara,bukan dipuaskan dengan pertemuan rutin dan melakukan ini dan itu,akan tetapi pertemuan batin itu lebih penting karena disitu letak kobaran Api Cinta sejati.

Sedikit mengutip Puisi Majnun kepada Layla,"bayanganmu dalam mataku,kenanganku dalam ingatanku,namamu dalam mulutku,lantas kenapa aku tulis surat untukmu?." Majnun kemudian mematahkan pena,batal menulis surat untuk  Layla,karena sudah tak bisa mebedakan ingatan akan Layla dengan Layla secara fisik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun