Peringatan! Ini hanya sekadar spekulasi  saja. Sekali lagi ini hanya spekulasi saja, mohon admin Kompasiana yang terhormat jangan dihapus konten saya ini.
  Halo sobat Kompasianer, kembali lagi bersama saya Lio Marcelino, kalian apakah ada yang tahu kata-kata seperti rizz, skibidi, sigma, mewing, Ohio, gyat? Nah, pada hari ini saya akan membahas mengenai apakah slang atau bahasa gaul yang digunakan oleh generasi Alpha bisa masuk dalam KBBI? Yaudah kalau begitu langsung saja yuk simak pembahasan saya berikut ini.
  Sebelumya kita harus tahu dulu apa itu generasi Alpha dan lalu apa itu bahasa generasi Alpha? Oke jadi generasi Alpha itu adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir antara tahun 2013 sampai sekarang, namun ada juga yang memiliki pendapat bahwa generasi Alpha itu adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir antara tahun 2010-2025, tetapi kalau saya sendiri sih terus terang setuju dengan pendapat bahwa generasi Alpha itu adalah sebutan bagi orang-orang yang lahir antara tahun 2013 sampai sekarang. Walau begitu saya di sini tidak memaksa kalian untuk ikut pendapat saya, karena setiap orang berhak mengekspresikan pendapatnya masing-masing sesuai dengan prinsip demokrasi yang kebanyakan negara di dunia ini pakai sistem demokrasi ini.
  Kemudian untuk bahasa generasi Alpha sendiri adalah bahasa gaul atau slang yang digunakan oleh generasi Alpha yang contohnya seperti brainrot, rizz, skibidi, sigma, mewing, Ohio, gyat, fanum tax, negative aura, cap, pookie, delulu, L, W, mogging, yapping, dsb. Meskipun slang ini terdengar bagi sebagian kalangan, tetapi ini wajar, karena setiap generasi itu pasti punya bahasa slang nya masing-masing, bahkan generasi Z seperti saya itu juga punya slang nya tersendiri, seperti slay, SIMP, HTS, red flag, green flag, ghosting, sabi, TBL, bestie, PAP, pick me, dll.
  Lalu kembali ke pertanyaan awal, apakah bahasa gen Alpha bisa masuk ke dalam KBBI? Jadi mengutip dari tanggapan dari Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa Dr. Iwa Lukmana MA menyebutkan bahwa fenomena tersebut tergolong dalam bahasa semusim. Nah apa nih maksudnya bahasa semusim?
  Jadi bahasa semusim adalah bahasa ketika di mana bahasa tersebut akan hadir dalam jangka waktu tertentu dan kemudian suatu saat nanti akan menghilang. Tetapi bila di antara bahasa semusim ini tetap digunakan lama dan menetap, maka tak menutup kemungkinan bila kata-kata dalam bahasa generasi Alpha seperti skibidi, sigma, rizz, dan lainnya bisa masuk ke bahasa Indonesia standar bahkan bisa saja disahkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
  "Kami tidak pernah resah dengan bahasa-bahasa semusim. Kalau suatu saat di antara bahasa semusim itu ada yang menetap, itu pasti akan masuk ke bahasa Indonesia yang standar," ujar Dr. Iwa kepada wartawan di The Sultan Hotel & Residence Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2024).
  Dan belum lagi dulu sempat ada pengalaman, jika ada beberapa kata dalam bahasa gaul atau slang yang telah masuk ke dalam KBBI contohnya seperti mager dan gabut, ya mungkin menurut saya alasannya karena kata-kata tersebut sering digunakan dalam percakapan sehari-hari hampir setiap anak muda di Indonesia.
  Meski sudah hadir di KBBI, kata-kata ini kemungkinan besar belum bisa digunakan sebagai kata baku.
  Sebagai kamus resmi, KBBI harus bisa merangkum penggunaan kata-kata yang populer di masyarakat. Sehingga di dalamnya tidak hanya bahasa baku. Tetapi bahasa baku dan penulisannya menjadi bagian tak terpisahkan dari KBBI.
  "Tetapi yang harus kita ingat bahwa KBBI itu bukan Kamus Baku Bahasa Indonesia tetapi untuk kebakuan bahasa Indonesia salah satu di antaranya bisa kita lihat di KBBI," ucap Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Drs. Imam Budi Utomo M. Hum
  Sebelumnya pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Bahasa Prof Endang Aminudin Aziz, MA, PhD mengungkap banyak bahasa baik bahasa daerah, bahasa asing, hingga slang bisa masuk KBBI. Asal memenuhi syarat utama yakni frekuensi penggunaan kata-kata tersebut harus luas dan tinggi atau sering digunakan masyarakat Indonesia.
  "Bahasa Inggris, bahasa Korea, atau bahasa apapun itu yang sering banyak dipakai di masyarakat kita serta sudah seperti menjadi bahasa Indonesia gitu ya, maka itu kita bisa masukkan ke KBBI," ungkap Prof Aminudin.
  Sebagai kesimpulan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa atau bahkan semua kata-kata dalam bahasa generasi Alpha bisa saja masuk ke dalam KBBI, asalkan jika penggunaan bahasa tersebut sering digunakan dan tidak hilang begitu saja seiring berjalannya waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H