Mohon tunggu...
lintashafiyah
lintashafiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

saya suka membaca buku karena dapat menambah ilmu dan juga kosakata saya sehingga ketika ingin menulis sebuah karya akan jauh lebih mudah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Regulasi Baru Kesehatan 2024: Larangan Mutilasi Genital Perempuan, Rokok Eceran, dan Legalitas Aborsi Darurat Medis

12 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   00:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://indonesia.un.org/id/242657-kemajuan-satu-dekade-pemberantasan-praktik-mutilasi-atau-pemotongan-alat-kelamin-perempuan

Linta Shafiyah. PDB 107. UNAIR fkh

Regulasi Baru Kesehatan 2024: Larangan Mutilasi Genital Perempuan, Rokok Eceran, dan Legalitas Aborsi Darurat Medis

       Tahun 2024 menjadi momen penting bagi reformasi kebijakan kesehatan di Indonesia. Pemerintah baru saja mengesahkan serangkaian regulasi yang bertujuan untuk melindungi hak kesehatan masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak, serta memperbaiki standar layanan kesehatan secara menyeluruh. Tiga isu besar yang menjadi sorotan utama adalah larangan mutilasi genital perempuan (MGP), pembatasan penjualan rokok secara eceran, dan legalitas aborsi dalam kondisi darurat medis. Apa saja implikasi dari regulasi ini? Yuk, kita bahas lebih dalam!

1. Larangan Mutilasi Genital Perempuan (MGP): Melindungi Generasi Perempuan Indonesia

       Mutilasi genital perempuan (MGP) adalah praktik yang telah lama menjadi kontroversi, terutama di beberapa wilayah Indonesia. Meski sering dianggap sebagai tradisi, MGP sebenarnya memiliki dampak kesehatan yang serius, termasuk infeksi, komplikasi persalinan, dan trauma psikologis seumur hidup.

      Larangan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung Konvensi Hak Anak dan Konvensi CEDAW (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women). Melalui peraturan terbaru, semua bentuk MGP, baik simbolis maupun invasif, dinyatakan ilegal. Kementerian Kesehatan juga melibatkan tenaga medis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk praktik ini.

       Langkah ini diharapkan dapat menghapus stigma terhadap perempuan yang tidak menjalani MGP, sekaligus memberikan perlindungan hukum bagi korban. Sebagai bagian dari regulasi ini, sanksi berat diberlakukan bagi siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan atau pengorganisasian praktik MGP.

2. Rokok Eceran Dilarang: Melindungi Generasi Muda dari Bahaya Adiksi

       Penjualan rokok secara eceran telah lama menjadi celah besar dalam upaya pengendalian tembakau. Anak-anak dan remaja sering kali menjadi target utama karena aksesibilitas yang mudah. Regulasi baru tahun 2024 akhirnya menetapkan larangan penjualan rokok secara eceran, mengharuskan pembeli untuk membeli satu bungkus penuh.

        Tujuannya jelas: menekan prevalensi perokok pemula, terutama di kalangan remaja. Data dari Global Youth Tobacco Survey menunjukkan bahwa lebih dari 20% remaja Indonesia pernah mencoba rokok sebelum usia 15 tahun. Larangan ini bertujuan untuk mempersulit akses mereka, sekaligus memberikan dampak psikologis melalui peningkatan harga beli.

       Namun, regulasi ini juga menuai kritik dari sebagian pelaku industri yang menganggapnya sebagai ancaman terhadap keberlangsungan usaha kecil. Untuk mengatasi ini, pemerintah berencana memberikan pelatihan dan bantuan usaha alternatif bagi para pedagang kecil yang terdampak.

3. Legalitas Aborsi Darurat Medis: Menyelamatkan Nyawa, Bukan Mengabaikan Etika

         Aborsi telah menjadi isu sensitif yang sering kali diperdebatkan dari sisi etika, agama, dan hukum. Namun, regulasi baru ini memberikan titik terang bagi kondisi darurat medis. Aborsi kini diizinkan secara legal jika kehamilan mengancam nyawa ibu atau janin, atau dalam kasus kehamilan akibat pemerkosaan.

       Langkah ini merupakan bentuk empati pemerintah terhadap perempuan yang menghadapi situasi sulit. Proses ini hanya bisa dilakukan dengan rekomendasi dari tim medis yang kompeten dan harus melalui tahapan yang ketat.

       Dalam implementasinya, pemerintah juga mewajibkan adanya pendampingan psikologis bagi perempuan yang menjalani prosedur aborsi darurat medis. Langkah ini penting untuk meminimalisasi trauma pasca-aborsi dan memastikan kesejahteraan mental pasien.

Mengapa Regulasi Ini Penting?

        Ketiga regulasi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengutamakan hak kesehatan masyarakat di atas tekanan budaya dan komersial. Larangan MGP melindungi hak asasi perempuan, pembatasan rokok eceran menjaga generasi muda dari bahaya tembakau, dan legalitas aborsi darurat medis menegaskan pentingnya keselamatan hidup di atas stigma sosial. Regulasi ini juga mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat, dengan menanggulangi isu-isu kesehatan yang berisiko dan seringkali diabaikan.

       Namun, keberhasilan regulasi ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat. Edukasi publik juga menjadi kunci utama agar masyarakat memahami pentingnya kebijakan ini dan berperan aktif dalam penerapannya. Sebab, meski regulasi sudah ada, tanpa kesadaran dan partisipasi masyarakat, tujuan besar untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan akan sulit tercapai.

Kesimpulan: Langkah Berani Menuju Indonesia Sehat

        Regulasi kesehatan 2024 membawa terobosan penting dalam dunia kesehatan Indonesia. Kebijakan ini bukan hanya sekedar peraturan, tetapi sebuah komitmen besar untuk melindungi hak kesehatan setiap individu di Indonesia. Dengan adanya larangan mutilasi genital perempuan, pembatasan rokok eceran, dan legalitas aborsi darurat medis, pemerintah telah mengambil langkah signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan adil bagi seluruh warganya.

       Namun, tantangan yang ada tidaklah kecil. Setiap regulasi memerlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk memastikan implementasi yang tepat dan efektif. Dari dukungan masyarakat hingga pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya kebijakan ini, kolaborasi antara pemerintah dan rakyat menjadi kunci untuk mencapainya. Pemerintah mungkin telah membuat langkah berani, tetapi masyarakatlah yang akan memastikan kebijakan ini berjalan sesuai dengan tujuan.

         Jadi, sudah siapkah kita sebagai masyarakat untuk mendukung dan menjalankan regulasi ini? Mari kita mulai dari diri sendiri, demi Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan! Keberhasilan regulasi ini bergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif kita semua, karena perubahan besar dimulai dengan langkah kecil dari setiap individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun