Mohon tunggu...
Lintang Chandra
Lintang Chandra Mohon Tunggu... -

Seorang pemikir bebas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

ASAL USUL KOTA JOMBANG (Sebuah Studi Toponimi)

22 Februari 2015   15:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:43 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata “Jung” dalam dialek Jawa diucapkan “Jong” dan seringkali huruf “ng” di tengah kata dapat berubah menjadi “m”, sehingga “Jung” akhirnya berubah menjadi “Jom”. Sedangkan kata “Mwang” jika diucapkan dalam dialek Jawa biasanya mendapat penekanan menjadi “Wang” yang mungkin kemudian berevolusi menjadi “Bang”. Dari sini dapat diperkirakan bahwa asal usul nama Kota Jombang merupakan evolusi dari toponimi “Jung Mwang”. Sebagai catatan tambahan, menurut informasi masyarakat asli Jombang, tempo dulu (sekitar era pasca kemerdekaan) orang masih menyebut kata Jombang dengan “Yungwang”, dimana jika didengarkan memiliki kemiripan bunyi dengan kata “Jungmwang”.

MENGAPA ADA "GUS" DAN ADA "GUK"?

Masyarakat daerah Jombang biasanya cukup familiar dengan sebutan "Gus" bagi kaum pria. Gus (baca Gos) adalah kependekan dari kata Bagus yang artinya sama dengan Mas atau Kakang atau Cak, tetapi memiliki strata yang lebih halus, sehingga sebutan Gus bisanya disematkan bagi seorang pria yang cukup disegani dan dihormati. Seperti Almarhum Gus Dur misalnya.

Namun yang unik adalah di daerah Jombang utara yaitu Tembelang sampai Ngimbang, ada kebiasaan menyebut kaum pria dengan kata "Guk" (baca Gok). Misalnya Guk Min, Guk To, Guk War, dll. Kata Guk sebenarnya mengandung arti sama dengan Gus, tapi tidak jelas panggilan Guk itu asal muasalnya bagaimana. Termasuk masyarakat setempat pun juga tidak mengetahuinya, mereka hanya menjalankan tradisi dari mbah buyutnya sudah begitu.

Dapat diduga kata Guk ini memiliki asal usul yang sangat kuno. Pada Prasasti Anjuk Ladang yang berangka tahun 937 Masehi disebutkan bahwa Mpu Sindok menunjuk seorang pendeta Sywa bernama Mpu Goksanda dari Tajung Mwang untuk mengelola Candi Sri Jayamerta yang ada di Nganjuk. Sebagaimana ditafsirkan sebelumnya, kata Tajung Mwang dapat dibaca Tajung Mbang yang kira-kira maksudnya adalah singkatan dari Wahuta Hujung Mbang atau desa yang ada di ujung kerajaan. Sebagaimana diketahui dulunya keraton Mpu Sindok adalah di Kecamatan Tembelang, sehingga lokasi Tajung Mbang kemungkinan ada di utara Tembelang.

Ketika ditilik nama-nama desa di daerah utara Tembelang ternyata ditemukan ada sebuah desa yang bernama Desa Jombang. Desa Jombang ini merupakan cikal bakal sebutan Kota Jombang saat ini. Rentang waktu yang panjang kemungkinan membuat kata Tajung Mbang akhirnya berevolusi menjadi Jombang. Di Desa Jombang ini juga masih kental sebutan Guk sebagaimana dibahas di atas. Jika benar demikian kemungkinan sebutan Guk sebenarnya berasal dari seorang tokoh sejarah yang hidup lebih dari satu milenium yang lalu yang bernama Goksanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun