Namun demikian, setelah dikeluarkan peraturan bahwa Level PPKM menurun Sambal Darkum ini mulai merangkak kembali, merintis dari semula. Dirinya juga mulai memperkenalkan usaha Sambel Darkum ini di media online seperti di instagram @sambaldarkum dan Shopee.
Cara Online ini diakui memang sangat jauh berbeda jika dibandingkan penjualan secara offline. Pada saat awal merintis usaha pada tahun 23 April 2020 silam. Dahulu Ia memasarkan usaha tersebut hanya melalui mouth to mouth.
Nyatanya, Pemasaran online ini belum bisa menunjang kenaikan omset bagi Sambal Darkum ini , tetapi adanya efek positif tetap dirasakan yaitu Sambal Darkum semakin dikenal masyarakat luas.
"Sebelum Pandemi omset 500 ribu per bulan,dengan biaya operasional  300 ribu per minggu. Dikarenakan Pandemi Covid-19 omset mengalami penurunan yang signifikan, bahkan tidak ada pemasukan sama sekali" Ujar Sri Marhastuti
Karena dampak pandemi ini, Sri Marhastuti berharap kepada agar pemerintah menemukan solusi untuk menangani pandemi Covid-19 ini . Dengan demikian, Industri kuliner di Yogyakarta dapat kembali pulih seperti semula.
Penulis  : Lintang Sukma Ningrum
Kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H