Mohon tunggu...
Lintang Rusydina Sabila
Lintang Rusydina Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

always be happy

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Negatif Budaya Luar Terhadap Karakteristik Masyarakat Indonesia

16 Januari 2025   06:53 Diperbarui: 16 Januari 2025   06:53 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Negatif Budaya Luar terhadap Karakteristik Masyarakat Indonesia

Indonesia, sebagai negara dengan beragam budaya dan tradisi, tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Budaya luar, yang masuk melalui berbagai saluran seperti media sosial, hiburan, dan perdagangan internasional, telah memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Sayangnya, tidak semua pengaruh tersebut membawa dampak positif; beberapa di antaranya justru mengancam karakteristik khas masyarakat Indonesia.

Salah satu dampak negatif yang paling mencolok adalah memudarnya nilai-nilai kekeluargaan. Budaya individualisme yang diadopsi dari negara-negara Barat, misalnya, bertentangan dengan prinsip gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Generasi muda cenderung lebih fokus pada kepentingan pribadi dibandingkan kebersamaan, sehingga hubungan antaranggota keluarga dan masyarakat menjadi renggang.

Selain itu, masuknya budaya konsumtif juga memberikan dampak buruk. Gaya hidup yang mementingkan kemewahan dan materialisme mulai menggantikan nilai kesederhanaan yang selama ini dipegang oleh masyarakat Indonesia. Hal ini sering kali memicu perilaku boros, utang yang tidak terkendali, dan tekanan sosial yang merugikan.

Budaya luar juga membawa perubahan dalam norma dan etika. Konten-konten yang tidak sesuai dengan budaya timur, seperti gaya berpakaian yang terlalu terbuka atau perilaku yang bertentangan dengan sopan santun, semakin sering diadopsi tanpa mempertimbangkan kesesuaian dengan nilai lokal. Akibatnya, rasa hormat terhadap adat istiadat dan norma agama perlahan terkikis.

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah. Edukasi tentang pentingnya menjaga identitas budaya dan selektif terhadap pengaruh luar harus terus digalakkan. Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat tetap terbuka terhadap budaya asing tanpa kehilangan jati dirinya.

Budaya luar yang semakin banyak diadopsi dapat mengancam keberlangsungan kebudayaan asli masyarakat Indonesia. Jika hal ini terus dibiarkan, maka lambat laun nilai-nilai tradisional kita bisa punah. Oleh karena itu, sebagai generasi muda di era globalisasi, kita harus berupaya melestarikan dan mempertahankan tradisi serta keaslian budaya Indonesia. Mari kita kembangkan dan lestarikan segala keunikan yang dimiliki Indonesia agar tidak tergeser oleh budaya asing. Dengan langkah ini, kita dapat menjaga negeri kita tetap kaya akan budaya lokal yang menjadi identitas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun