Mohon tunggu...
Lintang Pualam
Lintang Pualam Mohon Tunggu... Guru - Puitis bukan hanya milik sang penyair

Lahir di Cilacap, kota indah dengan pantai yang membentang di sisi selatan pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Harapan Tahun Baru

31 Desember 2019   20:43 Diperbarui: 31 Desember 2019   20:47 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembang api perayaan pergantian tahun

Menyala terang diikuti sorakan penonton

Tepuk tangan riuh

Bunyi terompet bersahut-sahutan

Janji dan harapan dilantunkan

Do'a terbaik dimintakan

Agar hidup menjadi lebih baik

Lebih mulia dan terpandang

Hari selanjutnya yang dilakukan seperti biasa

Berdiam diri menunggu keajaiban datang

Seperti tak ingat cita-cita yang sudah diniatkan

Lupa dengan do'a yang diazamkan

Tidakkah mereka sadar

Tidakkah mereka ingat

Dengan doa dan harapan

Yang diidam-idamkan

Semua hal takkan berubah dengan sendirinya

Sedang waktu terus berjalan

Memakan harapan yang tak diusahakan

Demi masa, yang aku ada dalam genggamannya

Tuntunlah aku

Tunjukkan aku

Langkah yang harus ku tempuh

Jalan yang harus aku tapaki

Agar aku tak tersesat

Terjatuh pada lubang yang sama

Supaya aku jadi manusia yang terlahir kembali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun