Mohon tunggu...
Lintang Pualam
Lintang Pualam Mohon Tunggu... Guru - Puitis bukan hanya milik sang penyair

Lahir di Cilacap, kota indah dengan pantai yang membentang di sisi selatan pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kunang-kunang

5 Juli 2019   02:28 Diperbarui: 5 Juli 2019   03:59 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerlap-kerlip di malam hari

Membawa cahaya lembut dari pesona malam

Tak di semua tempat ada

Hanya di alam yang masih asri kau berada

Indah, terbang kesana kemari

Membuat hati yang tadinya lupa akan indahmu

Terbayang kembali

Ingin ku tangkap kau dan ku penjara

Dalam lentera sebagai cahaya di gelapnya gulita

Ku ikat hingga kau tak dapat lari

Mengejar asa yang tak pasti

Tapi kau tak mau

Sudah tentu tak akan pernah mau

Siapa juga yang sudi terpenjara

Disangkar emas sekalipun

Begitu pula jika aku jadi kau

Aku juga tak mau menjadi cahaya

Hanya untuk seorang yang tak menyayangiku

Namun, apalah dayaku

Aku ingin kau dan hanya kau

Yang mengisi lenteraku

Mengisi cahaya yang tadinya kelabu

Menjadi hangat, terang, menemani malamku

Kemarilah kunang-kunangku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun