Ia boleh tidak gemar menulis ataupun membaca.
Ia boleh menggambar dan masuk jurusan-jurusan yang tak pernah diperkirakan orang-orang,
Ia boleh tidak jadi dokter, pengacara atau polisi karena ia punya dua sayap yang terbentang untuk terbang.
Nanti ketika aku punya seorang anak perempuan,
Aku tak akan memaksanya untuk menjadikan ayah atau ibunya sebagai panutan.
Aku akan membebaskan dia berkelana untuk tahu bahwa sebelum dia terlahir,
Puisi ini telah ditulis ketika ibunya bosan bekerja di balik kursi menuruti ritme ibukota yang teramat kikir.
Nanti ia akan membaca ulang seluruh frasa yang di dalamnya mungkin akan tertulis namanya,
Dan menyadari bahwa untuknya, ibunya sudah terlebih dulu bahagia.
Bahagia telah dilahirkan sebagai orang yang bebas,
Tak pernah tertekan pada hal-hal tabu yang teramat bias.