Malam ini, ada sebuah harga yang perlu ku bayar untuk membuat segala rasa agar mau memejam.
Duduk di bilik paling dalam sebuah kedai kopi untuk menghindar dari segala kepenatan yang kejam,
Aku menulis kisah tentang secangkir kopi yang belakangan kerap kali ku salahkan,
Karena dengan sengaja telah menghadapkanku pada pertemuan, hingga dipaksa tegar untuk menerima sepenggal perpisahan.
Sungguh sulit bagiku menghilangkan gula yang terpaksa tak lagi ku tambahkan dalam secangkir cappuccino,
Sedang kau dengan mudah mampu mengganti pahitnya espresso dengan manis baru yang kini kau nikmati dalam secangkir macchiato...
Kau telah menentukan keputusan demi keputusan itu,
Hingga terpaksa harus ku ikhlaskan senyum yang telah berpindah pada yang lain selain aku.
Dengan bahagia yang perlahan pudar hingga menghilang,
Harus ku terima bahwa tak kan ada lagi perbincangan yang dapat kita jalankan di balik cangkir demi cangkir yang dulu selalu kita diskusikan.
Demi mengaku rindu akan segala yang pernah kita jalani di masa yang telah lalu,