Mohon tunggu...
Muhammad Rizal
Muhammad Rizal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sauh telah diangkat.. layar terkembang lebar. Peta telah dibaca. Bintangpun terang tergambar di kaki langit Kapten kapal berteriak putar haluan. Maka biarkan angin yg membawa bahtera ini kemana hendak berlayar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Hujan Bertamu ke Hatimu

19 September 2012   06:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Embun dibalik kaca seolah tertawa
melihat tingkah lucu itu
hidup dalam dunia serba putih
bukan berarti tanpa warna

mereka anak-anak hujan
oleh kita, terkadang hujan membawa kesedihan
tapi bagi mereka, hujan selalu melukis keceriaan
karena hujan selalu bisa diajak bermain bola

Aku rindu masa itu,
saat ibu berteriak.
aku lepas baju
dan suara petirpun lebih merdu

Tunggu, sebentar saja tunggulah aku
biar aku membalik jam pasir ini dulu
lalu kita bisa sama sama main bola
meski hanya sebatas metafora

atau setidaknya ijinkan aku membingkai kalian dari balik kaca
biar atmosfir itu bisa kunikmati lewat sentuhan rana
biar rasa rinduku terobati
pada temanku hujan yang tak tak pernah kujumpai lagi

Malang 2012,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun