Mohon tunggu...
Muhammad Rizal
Muhammad Rizal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sauh telah diangkat.. layar terkembang lebar. Peta telah dibaca. Bintangpun terang tergambar di kaki langit Kapten kapal berteriak putar haluan. Maka biarkan angin yg membawa bahtera ini kemana hendak berlayar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelukis Jiwa

8 Januari 2012   17:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1326575207214952484

Sejatinya hidup seperti kanvas bermula putih tak pula berbekas Lalu masing-masing dari kita menjadi pelukis jiwa membawa beragam warna dunia Banyak yang melukis jiwa dengan warna cinta hidup pun hangat berharga Tak sedikit yang melukis dengan warna dendam sampai hati menjadi hitam masing-masing  kita adalah pelukis jiwa.. Yang selalu haus warna warna dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun