Mohon tunggu...
Lintang Larasanti
Lintang Larasanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan saya Lintang Larasanti Utami seorang mahasiswa Universitas Airlangga prodi Akuntansi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ayah dalam Pembentukan Karakter Anak: Kondisi Fatherless di Indonesia

31 Mei 2023   18:03 Diperbarui: 31 Mei 2023   18:11 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hanya dalam segi psikologis, ketidakadaannya sosok ayah dapat berdampak pada perkembangan sosial anak. Sang anak akan berjuang untuk mencari dan membangun hubungan dengan orang lain secara positif, memahami peran antar gender, dan keterampilan sosial lainnya. Dinamika kelompok sosial anak dapat berubah juga akibat dari ketidakstabilan keluarga yang akan berdampak pada kehidupan sosialnya secara menyeluruh.

  • Resiko perkembangan emosional dan perilaku anak-anak yang kehilangan figur ayah

Tidak adanya figur ayah dalam hidup bagi anak-anak akan beresiko terjadinya pertumbuhan emosi dan perilaku yang tidak sehat. Anak-anak mungkin akan sulit menemukan cara untuk mengendalikan emosinya, seperti kemarahan, kecemasan, dan depresi dan bagaimana cara mengekspresikannya.

Selain itu, anak-anak yang kehilangan figur ayah juga beresiko untuk mengembangkan perilaku negatif seperti cepat marah, kenakalan remaja, dan sebagainya. Ketidakstabilan perilaku ini dapat disebabkan kurangnya arahan yang baik dan ketidakstabilan pada kehidupan keluarganya.

  • Contoh kasus yang menggambarkan dampak negatif kondisi fatherless di Indonesia

Di Kampung Kranji, Banjarbaru, ketiadaan sosok ayah memiliki dampak negatif yang mendalam, khususnya bagi remaja atau dewasa muda pengangguran yang beresiko terhadap tindakan kekerasan dan minum minuman keras. 

Menurut pengamatan, hal ini terjadi karena kurangnya interaksi dan komunikasi antara orang tua dan anak yang menyebabkan kurangnya pendidikan dan kebersamaan dalam keluarga.  Untuk memperbaiki keadaan ini dilakukan pendekatan pada hubungan emosional, yang menyoroti pentingnya ayah dalam kehidupan anak-anak dan pentingnya komunikasi dua arah dalam keluarga untuk mencegah perilaku negatif pada remaja. 

3. Solusi dan langkah-langkah yang dapat diambil

  • Pengetahuan untuk masyarakat tentang pentingnya peran ayah dalam keluarga khususnya anak

Peran ayah dalam keluarga tidak hanya sebagai pencari nafkah dan penanggung jawab ekonomi keluarga, ayah juga memiliki peran sebagai pendukung emosional dan panutan untuk membentuk karakter anak. Pengetahuan ini perlu disosialisasikan secara luas kepada masyarakat dan juga mengedukasi tentang nilai-nilai yang dapat diwariskan ayah kepada anak-anaknya, seperti tekun, tanggung jawab, dan komunikasi yang efektif.

  • Upaya penguatan peran ayah sebagai upaya mengatasi kondisi fatherless

Program-program pemerintah dan masyarakat dapat menjadi tempat untuk berkembangnya pengetahuan para ayah terhadap perannya di keluarga. Pemerintah dapat mendukung keterlibatan ayah dalam perkembangan anak-anaknya melalui keterampilan mengasuh anak, dan mengadakan komunitas untuk para ayah. 

Selain itu, masyarakat dapat berperan secara aktif dengan mengadakan forum, seminar, atau pelatihan yang mendorong kontribusi ayah terhadap pengembangan karakter anak. Program-program tersebut dapat membantu para ayah dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.

Ayah memainkan peran penting dalam membentuk cara anak-anak untuk berperilaku, berpikir, dan merasakan. Ayah berperan sebagai pembimbing dan panutan dalam perkembangan anak. Ketidakhadiran sosok ayah dalam hidup anak akan mempengaruhi secara negatif perkembangan emosional, sosial, dan psikologis anak. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mensosialisasikan pentingnya keterlibatan ayah dalam perkembangan anak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran ayah dalam keluarga melalui program-program yang dicanangkan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun