Bentuk limbah yang dihasilkan juga beragam, mulai dari partikel padat, cair, hinngga gas. Pun dalam pengelolaan limbah tersebut juga memberi ancaman serius bagi lingkungan. Seperti kandungan organik yang tinggi,patogen, abu, hingga jejak kandungan logam berat. Bagaimanapun hal ini perlu diperhatikan karena membahayakan kesehatan manusia ke depannya.
Lahirnya Rubah Kertas, Solusi Ubah Limbah Kertas Menjadi Berdaya Guna
Afifah melihat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia juga belum begitu masif, padahal sampah yang dihasilkan terus meningkat setiap harinya.
Setelah melihat ancaman yang timbul bila sampah kertas ini dibiarkan menumpuk, ia memutuskan mengambil tindakan dengan melahirkan Rubah Kertas pada 2018 silam.
Lulusan Teknik Lingkungan universitas Indonesia ini mengumpulkan kertas bekas dari perkantoran, sekolah, dan rumah tangga yang kemudian diolah menjadi barang baru dengan nilai lebih ekonomis.
Bahkan Afifah mampu menyulap limbah kertas ini menjadi produk seperti buku catatan, Â hiasan dekoratif, label baju, kartu nama, kaligrafi, hingga souvenir ramah lingkungan.
Rubah Kertas menjadi sebuah socio-preneur yang fokus pada produk sustainable ramah lingkungan. Proses produksinya hingga konsep bisnisnya tak mengabaikan isu-isu lingkungan.
Pada tahun 2022, Rubah Kertas konsisten mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas berdaya guna baru. Memang hal ini tak mudah, selalu ada tantangan yang muncul. Afifah selalu belajar bagaimana mengatasi segala masalah yang mungkin muncul.
Menghadapi Tantangan dengan Keteguhan
Harapan Rubah Kertas memang meminimalisir sampah kertas yang muncul untuk keberlanjutan lingkungan. Sampah kertas sebenarnya bisa terurai dengan tanah, namun waktunya juga ngga singkat. Setidaknya membutuhkan waktu 3-6 bulan tergantung kondisi tanah.
Proses penguraiannya juga bertahap yang diawali dengan proses pemilahan. Apabila tidak ada pemilahan, sampah kertas justru mempercepat perubahan iklim.