Hari ini Payung Literasi Malang (PLM) mendapatkan undangan menghadiri acara SSR YABHYSA Peduli TBC Kota Malang bersama Dinas Kesehatan Kota Malang. Acara ini bertajuk "Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis" di Hotel TUGU pada Jumat, 15 Desember 2023.
Seneng banget, aku mendapatkan kesempatan mewakili PLM di acara yang daging banget ini. Mengingat masalah TBC di kotaku sendiri juga masih banyak.
Tuberkolosis (TBC) merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. Indonesia sendiri ada di peringkat tiga dunia dengan kasus TBC terbanyak menurut Global TB Report pada 2021 lalu.
Data Kemenkes RI per November 2021 menunjukkan bahwa capaian cakupan penemuan kasus TBC sebesar 33% (target 85%), angka keberhasilan pengobatan sebesar 76% (target 90%).
Sambutan pertama, disampaikan oleh kepala SSR Yabhysa Kota Malang yaitu ibu Dra. Ruly Narulita, M. AP. Kemudian yang kedua ada sedikit pemaparan dari Staff Program SSR Ibu Yayuk Widianah, SE.
Sambutan Staff program SSR, Terkait Inovasi Upaya Eliminasi TBC
Beliau memaparkan bahwa stigma TBC di masyarakat kota Malang masih sangat tinggi. Banyak yang enggan diperiksa meski punya gejala TBC. Mereka juga terlambat datang ke layanan sehingga kondisinya sudah berat. Lalu tingginya angka loss to follow up buat pengobatan.
Strategi nasional eliminasi TBC di Indonesia memiliki 6 strategi antara lain: penguatan komitmen, peningkatan akses layanan TBC, intensifikasi upaya kesehatan, peningkatan penelitian, peningkatan peran serta komunitas dan pemangku kepentingan, serta penguatan manajemen program. Selain itu ada Perpres No 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC.
Inovasi upaya eliminasi TBC bisa dengan membuat rencana kerja kolaboratif yang mudah diimplementasikan. Tidak butuh biaya besar namun bisa memberi impact yang besar (RW bebas TBC). Program ini sudah dicobakan di Jodipan RW 6 pada November -- Desember 2023.
Indikator proses RW Bebas TBC adalah semua warga bisa mendapatkan edukasi tentang TBC. Semua warga sudah melakukan screening TBC, semua warga sudah memenuhi syarat rujuk, dan sudah diperiksa status TBC-nya. Semua warga yang sakit TBC sudah mendapatkan pengobatan sesuai standar sampai sembuh dan menyelesaikan pengobatannya.
Kemudian akan diadakan rencana kolaborasi program RW Bebas TBC di seluruh wilayah kecamatan Sukun. Jadi Sukun ini adalah kecamatan dengan angka kasus TBC tertinggi.