Bersyukur sekali lebaran tahun ini sudah tak seberat sebelumnya saat masih pandemi. Dua kali lebaran, sepi banget karena lonjakan Covid 19 yang cukup tinggi. Kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah saja membuat kami mengurungkan acara silaturahim dan halal bihalal. Sedih banget ngga bisa bertemu keluarga dan saudara jauh yang biasanya mudik.Memang nenek kami tinggal di Malang, jadi keluarga dari Jakarta biasanya akan mudik seminggu sebelum lebaran. Biar ngga macet kena arus mudik. Alhamdulillah tahun ini kami bisa berkumpul keluarga. Padahal tahun kemarin cuma bisa bersua lewat zoom selepas sholat Ied.
Setelah puas anjangsana dalam kota, Ibu mengajak kami sekeluarga untuk keluar kota. Besannya Pakde baru aja keluar dari Rumah Sakit. Jadi Pakde mengajak kami untuk menjenguk beliau di Jombang. Rencananya kami akan berangkat dua mobil. Aku sekeluarga, Ibu dan Bapak akan satu mobil. Kemudian Pakde, Paklik dan keluarga naik Espass.
Keluar Kota Lebih Mudah dengan BRImo
Kami memutuskan berangkat pagi hari, karena setelah dari Jombang rencananya akan ke Mojokerto juga. Ada Om yang juga berhalangan datang ke Malang, jadi sekalian aja mampir. Kabarnya beliau sedang sakit juga.
Pasti bakal macet banget kan kalau lewat jalan biasa, jadi kami memutuskan lewat tol deh. Biar cepet sampai dan bebas macet. Tak lupa mengisi e-toll pake BRImo. Sekarang jaman transaksi digital, semua jadi lebih mudah, aman, dan cepat. Sat set wat wet deh.
Sebelum masuk tol, kami mampir ke SPBU terdekat untuk mengisi full kendaraan kami. Oh ya, kartu e-toll Brizzi juga bisa digunakan buat bayar parkir, kereta, bahkan SPBU juga lho.
Beberapa jam perjalanan, Pakde menelpon agar kami berhenti di rest area terdekat. Beliau mau ngopi sebentar, biar ngga ngantuk. Sekarang enak deh, kami beli kopi bisa pakai transaksi QRIS. Ngga perlu bawa uang cash banyak-banyak karena semua transaksi bisa cashless.
Keluar tol kami disambut macet, aku kira perjalanan udah dekat. Ternyata masih agak jauh dan pelosok. Ibu bilang, jangan lupa ya kasih sangu untuk Om nanti. Buat tambahan berobat.
Aku sama suami langsung bengong. Kami saling pandang. Hei, kami kan ngga bawa banyak uang cash karena biasa cashless. Duh, gimana dong! Mana di desa gini jarang banget ada ATM.
Untungnya kami menemukan agen BRILink terdekat. Alhamdulillah bisa tarik tunai. Kan ngga enak juga kalau kasih sangu pakai transfer hehe.
Untung deh, keluar kota jadi mudah karena layanan BRI bisa diakses di mana-mana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H